A-Line Item in Accounting is a record that represents a category of incomes and expenses under one head. By IAS standard, a line item has its weight and should be recorded on a separate line. Incomes and expenses under each category can then be itemized under the line item. For example, Sales expenses is a list item in a financial report.Keterbatasan Laporan Laba Rugi. Para pengguna laporan laba rugi sebagai salah satu unsur yang memastikan integritas laporan keuangan perlu memahami bahwa laba bersih dihitung melalui serangkaian estimasi dan juga asumsi. Baca Juga. Modal Disetor dalam Akuntansi: Dari Kas hingga Aset Tetap. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam Akuntansi: PPN
Bukan hanya itu, aplikasi perpesanan juga menyediakan fitur yang tak dimiliki oleh SMS. Jika berbicara masalah aplikasi perpesanan, pasti banyak di antara kamu yang menyebut WhatsApp. (BACA: Spesifikasi Advan S5E seri FullView, Hape Kekinian Hanya Rp 800 Ribuan) Sebagai salah satu aplikasi di bawah pimpinan perusahaan Facebook, WhatsApp
Line item accounting involves tracking transactions with a single entry onto a balance sheet or statement. Accountants or owners calculate profits and losses through one system to arrive at the bottom line or net profit. A double-entry system requires two entries for each transaction: debit and credit.
there is a need to improve the existing budgeting system. The present government budgeting is a mixed of program and line item budgeting is an internationally accepted budgeting practices; however, it has been viewed as control, inflexible and a rigid system. This was also pointed out as one of the drawbacks in the PEFA Report 2016.
PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA KONVERSI DAN ANGGARAN BEBAN USAHA. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penyusunan Anggaran Biaya Konversi dan Anggaran Beban Usaha ini terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
Jenis anggaran ini dianggap paling tua dan banyak mengandung kelemahan atau sering pula disebut “Traditional Budgeting”. Walupun tidak dapat disangkal, ‘Line-item budgetting’ sangat populer penggunaannya karena dianggap mudah untuk dilaksanakan (wildavsky, 2000) Dalam prakteknya, semua karakteristik tersebut mengandung banyak kelemahan.
Konsep Zero-Based Budgeting (ZBB) dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem anggaran tradisional. Penyusunan anggaran dengan menggunakan konsep Zero-Based Budgeting (ZBB) dapat menghilangkan incremental dan Line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero-base).