Tugas 1”kelompok 2 sistem informasi manajemen Universitas harapan medan
Sistem inforamasi manajemen atau yang juga disingkat SIM didukung oleh teknologi, sumber daya manusia, dan prosedur yang mumpuni untuk menghasilkan informasi yang kekinian, cepat, akurat dan bernilai. Informasi yang dihasilkan bisa dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan manajemen, menyusun perencanaan, bahkan untuk memecahkan suatu masalah. Sistem informasi manajemen disusun dan dioperasikan berdasarkan tujuan dan kebutuhan penggunanya. Setiap organisasi memiliki tujuan dan kebutuhan informasi yang berbeda beda. Perubahan dalam dunia usaha bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja, baik yang berasal dari internal ataupun eksternal peruahaan. Perubahan kondisi yang mendadak harus segera direspon sesegera mungkin untuk menghindari efek yang tidak diinginkan. Sistem informasi manajemen bisa menyajikan data data yang diperlukan dengan segera agar manajemen bisa melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi dengan cepat. Sistem informasi manajemen membantu manajemen dalam bekerja secara efektif, efisien dan lebih cepat. Potensi masalah yang timbul bisa dengan cepat diatasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free DAFTAR ISI BAB 1 PENGANTAR SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER I. Definisi Sistem Informasi Manajemen SIM 1 II. Manajemen Informasi 2 III. Manajemen dan Sistem 3 IV. Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer SIBK 4 V. Model Penggunaan SIBK dalam Pemecahan Masalah 4 VI. Kecenderungan Menuju “End-user Computing” 5 VII. Mencapai SIBK 6 BAB 2 TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF I. Perusahaan dalam Lingkungannya 8 II. Keunggulan Kompetitif pada Perusahaan 9 III. Jenis SDI dan Pengelola SDI 9 IV. Perencanaan Strategis Fungsional 9 V. Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi 10 VI. End-User Computing EUC sebagai Masalah Strategis 11 VII. Elemen-elemen yang Diperlukan dalam Manajemen 11 BAB 3 PERANANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA I. Definisi Kualitas 13 II. Total Quality Management TQM 14 III. Sistem Informasi Pemasaran Marketing Information System - MKIS 15 IV. Sistem Informasi Manufaktur 15 V. Mencapai Manajemen Kualitas dengan Jasa Informasi IS-Information Service 16 BAB 4 MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN I. Model 17 II. Model Sistem Umum pada Perusahaan 18 III. Management by Exception MBE 20 IV. Contoh Model Sistem yang Umum pada Perusahaan 21 BAB 5 PENDEKATAN SISTEM I. Pemecahan Masalah 25 II. Pendekatan Sistem 27 III. Langkah Demi Langkah Pemecahan Masalah 27 BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM I. Tahap Perencanaan 29 II. Tahap Analisis 32 III. Tahap Perancangan 33 IV. Tahap Penerapan 34 V. Tahap Penggunaan 35 BAB 7 DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER I. Evolusi Komputer 36 II. Arsitektur Komputer 36 BAB 8 IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI I. Moral, Etika, dan Hukum 39 II. Perlunya Budaya Etika 40 III. Etika dan Jasa Informasi 41 IV. Hak Sosial dan Komputer 41 Management Information System Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain, dan perhatian pada topik ini bersumber dari dua bisnis yang telah menjadi semakin rumit dan komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik. Karena itulah pembelajaran mengenai Sistem Informasi Berbasis Komputer mutlak dikuasai untuk menjalankan bisnis saat ini. I. Definisi Sistem Informasi Manajemen SIM Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama organisasi/institusi. Informasi adalah data yang telah diproses/diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna. Data adalah fakta-fakta, angka-angka, atau statistik-statistik yang dapat menghasilkan kesimpulan. Manajemen sebagai proses, adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama atau melibatkan orang lain demi mencapai tujuan yang sama. Manajemen sebagai subyek, adalah orang atau orang-orang yang melaksanakan kegiatan tersebut. Sistem Informasi Manajemen SIM adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem terintegrasi dengan maksud memberikan informasi yang PENGANTAR SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER Management Information System bersifat intern dan ekstern kepada manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan. Tujuan Mempelajari SIM adalah memandang bahwa nilai dari informasi amatlah berharga, oleh karena itu harus dikelola dengan baik. Sebagai seorang wirausaha, staff manajemen, atau terlebih sebagai manajer, harus dapat menghargai dan mampu mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan atau usahanya. II. Manajemen Informasi Dalam manajemen informasi seorang manajer mengelola lima jenis sumber daya utama 1. Manusia 2. Material 3. Mesin termasuk fasilitas dan energi 4. Uang Money 5. Informasi termasuk data Sumber daya fisik poin 1 - 4 akan dikelola setelah diperoleh, agar saat diperlukan sumber daya tersebut siap digunakan secara maksimal, bila perlu diganti sebelum sumber daya tersebut menjadi tidak efisien/usang. Contoh penggantian sumber daya upgrade mesin, rekruitmen pegawai baru, dsb. Sedangkan sumber daya konseptual poin 5 dilakukan dengan mendapatkan data mentah lalu mengolahnya sehingga menghasilkan informasi yang berguna, baru setelah itu dimanfaatkan secara efektif untuk mengambil keputusan dan jika perlu mengganti informasi yang usang. Seluruh kegiatan tersebut; memperoleh informasi, menggunakan seefektif mungkin, dan membuangnya di saat yang tepat, disebut Manajemen Informasi. Management Information System Alasan utama perlu diberikan perhatian pada manajemen informasi dalam mengembangkan bisnis saat ini adalah a. Kompleksitas kegiatan bisnis meningkat 1 Pengaruh ekonomi internasional 2 Persaingan dunia 3 Kompleksitas teknologi yang semakin meningkat 4 Batas waktu yang semakin singkat 5 Kendala-kendala sosial b. Kemampuan komputer yang semakin baik Pemakai semakin tahu bagaimana mendayagunakan’ komputer untuk membantu pekerjaannya. III. Manajemen dan Sistem Para ahli manajemen sering mengatakan bahwa jika seorang manajer memandang organisasinya sebagai suatu system, hal itu akan membuat pemecahan lebih mudah dan efektif. a. Sistem lingkaran terbuka dan lingkaran tertutup Sistem tanpa elemen mekanisme kontrol, lingkaran umpan balik, dan tujuan disebut sistem lingkaran terbuka open-loop system. Gambar Management Information System Sitem dengan tiga elemen kontrol tujuan, mekanisme kontrol, dan lingkaran umpan balik disebut sistem lingkaran tertutup closed-loop system. b. Suatu pandangan sistem System View 1 Kompleksitas struktur organisasi / rincian pekerjaan. 2 Tujuan yang baik. 3 Kerja sama semua bagian dalam organisasi 4 Keterkaitan organisasi dengan lingkungannya. 5 Penilaian yang tinggi padainformasi dengan feedback IV. Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer SIBK Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam bidang bisnis terfokus pada data. Kemudian muncul penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang komunikasi dan konsultasi mendapatkan perhatian yang paling besar. 1. Fokus awal pada data bagaimana mendapatkan data 2. Fokus baru pada informasi bagaimana mengolah data Management Information System 3. Fokus revisi pada pendukung keputusan DSS 4. Fokus kini pada komunikasi otomatisasi kantor 5. Fokus potensial pada konsultasi sistem pakar V. Model Penggunaan SIBK dalam Pemecahan Masalah Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah, dan informasi digunakan dalam membuat keputusan. Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer dalam mengolah informasi terdiri dari bidang aplikasi berbasis komputer; SIA, SIM, DSS, Kantor Virtual, dan Sistem Berbasis Pengetahuan. Kini menggunakan istilah Sistem Informasi Berbasis Komputer Computer Based Information System atau CBIS, untuk menggambarkan lima subsistem yang menggunakan komputer. Semua subsistem CBIS menyediakan informasi untuk pemecahan masalah. Management Information System Di bawah ini merupakan suatu bagan yang menggambarkan model yang mewujudkan bagaimana subsistem CBIS digunakan dalam memecahkan masalah. VI. Kecenderungan menuju “End-user Computing” Para spesialis informasi tidak selalu berperan serta dalam pengembangan sistem berbasis komputer seperti yang digambarkan di bawah ini. Sistem ini adalah pendekatan tradisional pada masa dulu. Sistem Informasi Berbasis Komputer SIBK Sistem Otomatisasi Kantor Sistem Pendukung Keputusan Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Akuntansi Management Information System Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah meningkatnya minat pemakai dalam mengembangkan aplikasi komputer mereka sendiri. Nama yang diberikan oleh situasi ini adalah end-user computing. End user artinya pemakai yang menggunakan produk akhir suatu sistem yang berbasis komputer. Jadi End-User Computing EUC adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh para pemakai. EUC berkembang karena empat pengaruh 1. Meningkatnya pengetahuan tentang komputer knowledge 2. Antrian jasa informasi time-process 3. Perangkat keras yang murah technology-hardware 4. Perangkat lunak siap pakai technology-software VII. Mencapai SIBK Dalam beberapa hal, tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup-lahir, tumbuh, menjadi matang, berfungsi, dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut siklus hidup sistem System Life Cycle-SLC seperti gambar dibawah ini Management Information System Siklus kehidupan sistem system life cycle – SLC Seiring perkembangan CBIS, para manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh para spesialis informasi digambarkan sebagai berikut Management Information System Ketika manajer memilih untuk memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua pihak bekerja sama untuk mendefinisikan masalah, mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi alternative, memilih solusi yang terbaik, merakit perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, menciptakan database, dan menjaga kemutakhiran sistem. Melaksanakan Penelitian Sistem Management Information System Dalam upaya mecapai keberhasilan, para manajer sangat menyadari pengaruh dari lingkungan perusahaan. Perusahaan dihubungkan dengan elemen-elemen dalam lingkungannya melalui arus sumber daya fisik maupun konseptual. Perusahaan berusaha memperoleh keunggulan kompetitif dengan mengelola arus sumber daya termasuk informasi. I. Perusahaan dalam Lingkungannya Lingkungan sangat berarti bagi perusahaan. Lingkungan adalah alasan utama keberadaan perusahaan. Pemilik perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan dapat melaksanakan aktivitas ini. Lingkungan kemudian menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa. TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF Management Information System II. Keunggulan Kompetitif pada Perusahaan Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui banyak cara, seperti menyediakan barang dan jasa dengan harga yang murah, menyediakan barang dan jasa yang lebih baik dari pesaing, dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan leverage di pasar. Idenya adalah perusahaan tidak harus sepenuhnya mengandalakan sumber daya fisik yang lebih unggul - data informasi – dapat digunakan sama baiknya. Manajer perusahaan menggunakan sumber daya konseptual maupun suber daya fisik untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. III. Jenis SDI dan Pengelola SDI SDI terdiri dari  Perangkat Keras Komputer  Perangkat Lunak Komputer  Spesialis Informasi  Pemakai  Fasilitas  Database  Informasi Pengelola SDI diistilahkan sebagai Chief Information Officer CIO, yaitu seorang manajer jasa informasi yang menyumbangkan jasa keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi tetapi juga berbagai bidang lain dari operasi perusahaan. Management Information System IV. Perencanaan Strategis Fungsional Ketika para eksekutif perusahaan telah sepenuhnya berkomitmen pada perencanaan strategis, mereka melihat perlunya tiap bidang fungsional untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana fungsional merinci bagaimana bidang-bidang tersebut akan mendukung perusahaan ketika perusahaan bekerja untuk mencapai tujuan strategisnya. Gambar di bawah menunjukkan bagaimana semua bidang fungsional harus bekerja sama dala proses perencanaan strategis mereka. Panah-panah menggambarkan arus informasi dan pengaruh. Rencana strategis Sumber daya informasi Rencana strategis Sumber daya manusia Rencana strategis Sumber daya manufaktur Rencana strategis Sumber daya keuangan Rencana strategis Sumber daya pemasaran Management Information System V. Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi VI. End-User Computing EUC sebagai Masalah Strategis a. Pengelompokkan pengguna EUC Tidak semua orang yang ikut serta dalam EUC memiliki tingkat pengetahuan yang sama tentang komputer. Para pemakai akhir dapat dikelompokkan menjadi empat golongan 1 Pemakai akhir tingkat menu menu-level end-users 2 Pemakai akhir tingkat perintah command level end-users 3 Programer pemakai akhir end-user programmers 4 Personil pendukung fungsional functional support personell b. Manfaat penerapan EUC 1 Memindahkan sebagian beban kerja pengembangan sistem kepada pemakai 2 Mengurangi kesenjangan komunikasi antara pemakai dan spesialis informasi. Tujuan sistem Kendala sistem Strategi rancangan sistem Misi Tujuan Strategi Atribut strategi organisasi lain Management Information System c. Resiko penerapan EUC 1 Sistem yang buruk sasarannya Bad target 2 Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya 3 Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien 4 Hilangnya integritas data 5 Hilangnya keamanan 6 Hilangnya pengendalian VII. Elemen-elemen yang Diperlukan dalam Manajemen Sumber Daya Informasi Information Resources Management-IRM adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Elemen-elemen yang diperlukan dalam mencapai IRM adalah 1. Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informsi yang unggul 2. Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama 3. Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak 4. Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis 5. Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi 6. Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing. Management Information System Sumber daya komputer pusat Sumber daya komputer tersebar Para pemakai yang terlibat dalam end-ser computing Rencana strategis sumber daya informasi Management Information System Kualitas produk dan jasa merupakan prioritas utama dalam bisnis. Informasi yang lengkap dari stakeholder terutama konsumen sangat penting dalam pembuatan program atau rencana perusahaan. I. Definisi Kualitas Suatu definisi kualitas yang paling sederhana namun menangkap pemikiran mutakhir dalam bisnis, mendefinisikan kualitas sebagai “kesesuaian dengan spesifikasi pelanggan”. Ide dasarnya, kualitas bukanlah memenuhi sejumlah kriteria yang diterapkan perusahaan; sebaliknya kualitas adalah memenuhi kriteria yang ditetapkan pelanggan. Kunci mencapai jenis kualitas ini adalah mengetahui siapa pelanggan kita dan apa yang mereka inginkan. a. Dimensi-dimensi Kualitas Produk David Garvin 1 Kinerja 2 Features 3 Keandalan 4 Kesesuaian 5 Daya tahan 6 Kemudahan perbaikan 7 Keindahan 8 Persepsi terhadap kualitas b. Dimensi-dimensi Kualitas Jasa Leonard Berry, A. Parasuraman dan Valerie Zeithmal PERANANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA Management Information System 1 Berwujud 2 Keandalan 3 Responsif 4 Kepastian 5 Empathy II. Total Quality Management TQM a. Landasan TQM 1 Kualitas didefinisikan oleh pelanggan 2 Kualitas dicapai oleh pihak manajemen 3 Kualitas adalah tanggung jawab seluruh elemen perusahaan b. Filosofi TQM Pencapaian keunggulan perusahaan secara menyeluruh dalam dimensi produk dan dimensi jasa dengan mencegah timbulnya kualitas yang buruk bad quality c. Elemen-elemen/perangkat untuk mencapai TQM 1 Peralatan grafis 2 Peralatan statistik d. Penerapan program TQM pada perusahaan 1 Tentukan TQM sebagai standar perusahaan 2 Tetapkan budaya kualitas 3 Tetapkan pengawasan manajemen puncak Kerugian dari Kualitas yang Buruk 1 Kehilangan bisnis. 2 Tuntutan hukum. 3 Kehilangan produktivitas. 4 Biaya-biaya. Keuntungan dari Kualitas yang Baik Management Information System Keuntungan yang didapat perusahaan karena menyediakan produk dan jasa berkualitas baik berasal dari pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan. Karena itu kualitas ditentukan oleh dua pengaruh. Pengaruh pertama berasal dari pelanggan perusahaan dalam bentuk peningkatan pendapatan penjualan. Pengaruh yang lain bersumber dari efisiensi internal dan dicerminkan dalam penurunan biaya. e. Dukungan dari subsistem SIBK terhadap peningkatan kualitas produk dan jasa 1 Sistem Informasi Akuntansi 2 Sistem Informasi Manajemen 3 Sistem Pendukung Keputusan 4 Sistem Otomatisasi Kantor 5 Sistem Pakar III. Sistem Informasi Pemasaran Marketing Information System - MKIS MKIS mencakup subsistem-subsistem input yang mengumpulkan data bagi database. Dua dari subsistem ini menyediakan informasi mengenai elemen-elemen lingkungan yang terlibat dalam strategi kualitas.  Subsistem Penelitian Pemasaran Marketing Research Subsystem. Mengumpulkan informasi mengenai keinginan dan kebutuhan pelanggan untuk mengidentifikasi produk dan jasa yang dibutuhkan konsumen dan tingkat kualitasnya.  Subsistem Intelijen Pemasaran Marketing Intelligence Subsystem. Mengumpulkan informasi mengenai para pesaing perusahaan. Management Information System Sebagian besar informasi ini dapat diperoleh dengan berlangganan database komersial. MKIS adalah komponen kunci dari manajemen kualitas. MKIS memungkinkan perusahaan bukan hanya menentukan produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga menetapkan kualitas pada tingkat yang tepat. IV. Sistem Informasi Manufaktur  Subsistem Intelijen Manufaktur manufacturing intelligence subsystem. Subsistem ini mendapatkan informasi mengenai pemasok. Pihak perusahaan di departemen pembelian menggunakan susbsistem intelijen manufaktur untuk berkomunikasi dengan pemasok. Di area ini sistem electronic data interchange EDI dibuat dengan menghubungkan komputer perusahaan dengan komputer pemasok.  Subsistem Rekayasa Industrial industrial engineering subsystem. Industrial engineers IE meneliti proses perusahaan untuk menetapkan standar yang harus dicapai para pekerja produksi. Sementara MKIS memampukan perusahaan menentukan produk yang harus dibuat, sistem informasi manufaktur memampukan perusahaan memproduksi produk tersebut pada tingkat kualitas yang tepat. V. Mencapai Manajemen Kualitas dengan Jasa Informasi IS-Information Service a. Mengidentifikasi Pelanggan IS b. Mendefinisikan kebutuhan kualitas pelanggan c. Menetapkan metrik kualitas d. Mendefinisikan strategi kualitas IS e. Menerapkan program kualitas IS f. Memantau kinerja kualitas IS Management Information System Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan. Ada empat jenis model dasar yaitu fisik, naratif, grafik, dan matematika. Semuanya membantu pemahaman maupun komunikasi, damn model matematika dapat juga digunakan untuk memperkirakan masa depan. I. Model Model adalah penyederhanaan abstraction dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas, yang disebut entitas entity. Para manajemen menggunakan model untuk permasalahan yang akan dipecahkan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan permasalahan adalah entitas. a. Empat jenis dasar model 1. Model fisik 2. Model naratif 3. Model grafik 4. Model matematika b. Kegunaan model 1 Mempermudah pengertian; suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang disederhanakan. 2 Mempermudah komunikasi; setelah pemecah masalah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering perlu dikomunikasikan MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN Management Information System pada yang lain. Mungkin analis sistem harus berkomunikasi dengan manajer atau programer. Atau mungkin seorang manajer harus berkomunikasi dengan anggota lain dalam tim pemecahan masalah. 3 Memperkirakan masa depan; ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain. Model matematika dapat memperkirakan apa yang terjadi di masa depan, tetapi tidak seratus persen akurat. II. Model Sistem Umum pada Perusahaan Model sistem umum digunakan dalam modul ini untuk memudahkan bagi kita dalam menerapkan prinsip-prinsip pada semua jenis sistem informasi disegala jenis organisasi. a. Sistem lingkaran terbuka Perusahaan dengan sistem Lingkaran Terbuka/Perusahaan Sistem Terbuka, berhubungan dengan lingkungannya. Begitu pula arus sumber dayanya sumber daya fisik. Ambil contoh perusahaan manufaktur, mengolah bahan mentah menjadi bahan produksi siap pakai. Material; Arus material berasal dari pemasok di lingkungan perusahaan, hubungan simbiosis mutualisme akan menguntungkan perusahaan dan lingkungan sekitar yang memasok bahan mentah. Management Information System Personil; Arus Personil diambil dari lingkungan sekitar perusahaan, masyarakat sekitar adalah penyumbang terbesar untuk jenis sumber daya ini. Mesin; Mesin diperoleh dari pemasok. Jika umur mesin telah melewati masa produktifnya, maka mesin akan dikembalikan ke lingkungan, mungkin dalam bentuk tukar tambah atau bisa pula sebagai rongsokan. Uang; Arus uang berputar di sekitar perusahaan. Umumnya perusahaan mempunyai kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan dalam menangani arus uang. Arus uang juga meliputi para pelanggan, pemasok, pemegang saham dan para pekerja. Sedikit sekali perusahaan yang memiliki sistem berjenis lingkaran terbuka, karena dengan tidak adanya umpan balik, akan sulit untuk dilakukan kontrol atas produk yang dihasilkan. Pada akhirnya kegiatan perusahaan akan bermuara pada kebangkrutan collaps. b. Sistem lingkaran tertutup Management Information System Dengan sistem lingkaran tertutup, proses pengendalian atas produk yang dihasilkan dapat terus dilakukan. Umpan balik yang terdapat pada sistem jenis ini menjadi unsur jalannya pengendalian atas produk yang dihasilkan. Umpan balik yang berguna untuk proses pengendalian adalah informasi dengan dimensi-dimensi sebagai berikut • Relevansi • Akurasi • Ketepatan Waktu • Kelengkapan Contoh, misalnya dihasilkan sebuah laporan dari Bagian Penjualan Marketing suatu perusahaan berupa “Laporan Penjualan Jenis Produk-produk yang Laris.” Laporan itu menjadi menarik bagi manajer untuk diketahui mengapa jenis-jenis produk tertentu mengalami peningkatan penjualan secara pesat. Setelah diketahui sebabnya maka manajer akan menggunakan temuannya untuk diterapkan pada jenis produk yang lain. Demikianlah mengapa informasi harus memiliki dimensi-dimensi sehingga benar-benar menjadi informasi yang amat bernilai. III. Management by Exception MBE Seorang manajer, untuk dapat melakukan pengendalian atas bagian yang menjadi tanggung jawabnya harus didukung oleh tersedianya a. Informasi mengenai apa yang telah dan sedang dicapai pada unit kerjanya. b. Standar kinerja yang dapat menunjukkan apa yang harus dicapai oleh unit kerjanya. Management Information System Standar yang dikombinasikan dengan Output Informasi misalnya laporan penjualan, akan memungkinkan terjadinya Management by Exception MBE. MBE adalah gaya atau tindakan yang dilakukan manajer apabila terjadi ketidaksesuaian antara Kinerja Aktual apa yang telah dan sedang dicapai dengan Standar Kinerja apa yang harus dicapai. Contoh seorang manajer menentukan bahwa jumlah produksi sepatu dalam sehari harus berada dalam jangkauan hingga pasang sepatu. Apabila dalam suatu saat jumlah produksi melewati standar yang ditentukan, misalnya hingga pasang sepatu, maka berlakulah MBE. Manajer memikirkan dan mengambil keputusan terhadap kondisi yang terjadi saat itu. Jika anda seorang manager, apa yang harus dilakukan dengan kelebihan produksi sepatu tadi? Management by Exception memberikan tiga keuntungan dasar a. Manajer tidak membuang waktu memantau aktivitas yang berlangsung secara normal b. Keputusan dapat lebih terfokus pada hal-hal yang lebih memerlukan perhatian c. Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang maupun hal-hal yang berjalan semestinya. MBE adalah suatu kemampuan dasar yang disediakan oleh SIBK. Dengan kondisi di mana SIBK memikul sebagian tanggung jawab dalam pengendalian sistem fisik, maka waktu yang dimiliki manajer dapat digunakan secara efektif. Management Information System Hampir serupa dengan MBE, dikenal pula yang model yang dinamakan CSF Critical Success Factors –Faktor-faktor penentu keberhasilan. CFS adalah salah satu kegiatan perusahaan yang berpengaruh kuat pada kemampuan perusahaan mencapai tujuannya. Perusahaan biasanya memiliki beberapa CSF. Pada industri mobil misalnya, CSF dapat diidentifikasi dari gaya penjualan, jaringan dealer, layanan purna jual maupun pengendalian biaya manufaktur yang ketat. Sistem Informasi memungkinkan manajer mengikuti CSF dengan melaporkan informasi tentang CSF. Perusahaan sebesar CocaCola Company mampu menjadi merek terkenal di dunia. Mengapa? Salah satu sebabnya karena mereka telah menetapkan bahwa harus ditemukan cara yang tepat dalam distribusi produk di mana konsumen dapat dengan mudah menjumpai produk-produk CocaCola Company. Itulah salah satu CSF dari CocaCola Company demi mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan laba yang besar dari penjualan produknya. Maka, tidaklah mengherankan jika kita jumpai dalam jarak radius 200 meter, setiap warung, toko atau swalayan selalu menjual produk CocaCola Company, belum termasuk yang dijumpai di terminal, pasar, rumah sakit, hotel dan sebagainya. Konsumen selalu melihat boks pendingin berwarna merah berlogo Coca Cola, kapan pun dan di mana pun! IV. Contoh Model Sistem yang Umum pada Perusahaan a. Pasar Swalayan Sumber daya fisik mengalir melalui sistem fisik sebuah pasar swalayan. Management Information System  Arus utama adalah material, yaitu bahan makanan dan barang-barang lain yang dijual.  Arus personil terdiri dari manajer toko, kasir, pegawai gudang dan orang-orang yang dipekerjakan.  Sejumlah kecil mesin dipergunakan dalam sebuah pasar swalayan. Alat pembaca barcode, komputer, kalkulator, telepon. Selain itu ada lemari pendingin, rak dan kotak peraga.  Arus uang berasal dari jalur pelanggan yang dikeluarkan lagi dalam bentuk pembayaran kepada pemasok, pegawai, pemerintah pajak atau pemilik jika swalayan tersebut adalah perusahaan publik.  Proses transformasi meliputi membuka karton, mengatur barang-barang dagangan di rak, mengecek stok, memesannya jika persediaan barang dagang sudah atau hampir habis. Selain itu juga termasuk mempersiapkan sayur dan buah agar selalu segar, memotong daging, mendinginkannya atau pun memanggang roti atau ayam serta mengemasnya. Seluruh proses dan kegiatan yang membuat dan mendukung agar berbagai produk siap untuk dijual secara mudah dan menarik dapat dianggap sebagai transformasi.  Elemen manajemen dalam sistem konseptual terdiri dari manajer toko dan para asisten manajer.  Pengolah informasi adalah komputer toko tersebut, yang mengendalikan alat pembaca bar code dan mencetak label harga barang. Komputer juga mengirim data ke kantor pusat yang menyebutkan barang yang dipesan, statistik penjualan dan sebagainya.  Standar kinerja ditetapkan bersama oleh kantor pusat dan manajemen toko. Standar dalam bentuk kuota penjualan dan Management Information System anggaran operasi memberikan panduan kepada para manajer mengenai tingkat kinerja yang harus dicapai. Manajer akan memantau kinerja aktual dan membandingkannya dengan standar.  Manajer menerima sejumlah laporan yang menunjukkan barang mana yang laku dan mana yang kurang laku. Manajer menanggapi laporan tersebut dengan mengambil tindakan seperti menyesuaikan jumlah pesanan, mengatur ulang rak, mengadakan obral serta menambah papan tanda dan rak promosi. Laporan tersebut juga menunjukkan jam-jam dan hari-hari saat tingkat penjualan tinggi dan rendah. Informasi ini berguna untuk mengatur dan menjadwalkan karyawan agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Manajer swalayan menggunakan infofrmasi dari pengolah infromasi, ditambah dengan standar-standar sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan melakukan perubahan yang diperlukan dalam sistem fisik agar pasar swalayan dapat terus bekerja menuju tujuannya. b. Kantor Pengacara Kantor pengacara biasanya terdiri dari sejumlah kecil kaum profesional yang telah dididik secara khusu dan disahkan untuk melaksanakan tugas-tugas mereka beracara di pengadilan. Tugas mereka lebih menekankan aktivitas mental dari pada fisik. Arus material yang dilalui kantor pengacara sangat sedikit, terutama berupa perlengkapan pencatatan seperti kertas catatan, dokumen, alat tulis. Kantor pengacara dapat pula digambarkan dengan model umum yang sama dengan pasar swalayan. Setiap kantor pengacara adalah sistem Management Information System fisik yang terkendali. Pada kantor yang besar, pengendalian dialaksanakan oleh beberapa orang yang disebut sebagai partner. Juga memiliki beberapa karyawan yang berstatus asisten pengacara yang tugasnya membantu pengacara, misalnya menyiapkan bahan sebelum si pengacara menghadiri sidang. Tanggung jawab partner dan asisten adalah memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Standar-standar kinerjanya tidaklah sebesar pasar swalayan, namun membutuhkan konsistensi yang amat kuat dalam pencapaiannya karena mungkin sebuah kantor pengacara tidak berusaha untuk menangani sekian banyak kasus atau memenangkan sekian persen persidangan terlebih mengingat bahwa jalannya persidangan untuk sebuah kasus tidak dapat diprediksi. Namun demikian, laba tetaplah orientasi mereka. Proses tranformasi pada kantor pengacara adalah proses mengubah bahan mentah klien dengan permasalahan hukumnya menjadi “produk jadi” klien yang masalah hukumnya terselesaikan. Transformasi ini dicapai oleh pengacara yang merupakan sumber daya terpenting perusahaan. Walau standar-standar formal tidak ada, tetapi partner tahu tingkat kinerja yang diharapkan. Jika standar intuitif itu tidak tercapai, dibuat keputusan untuk mengubah sistem fisik. Dari para karyawan yang turut dipekerjakan sebagai pegawai administrasi misalnya, dapat diketahui berapa jumlah kasus yang ditangani dalam enam bulan terkahir. Jika terlalu sedikit kasus yang dapat ditangani, pengacara-pengacara tambahan paruh waktu dapat Management Information System dipekerjakan atau dikombinasikan dengan tenaga mahasiswa semester akhir sebagai pengganti asisten pengacara. Model umum akan memberikan kerangka acuan bagi setiap orang yang baru bekerja. Begitu pula di kantor pengacara. Seorang fresh graduate dari fakultas hukum dan menjadi pengacara junior baru akan menemukan sejumlah standar dari pekerjaannya sebagai pengacara setelah mendapat infromasi dari sistem infromasi yang menyediakan database hukum, sejarah kasus dan infromasi lainnya secara lengkap dan akurat. Management Information System Manajer memecahkan masalah agar perusahaan dapat mencapai tujuan. Suatu pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah telah dibuat, dan disebut pendekatan sistem. Faktor-faktor yang unik bagi manajer dapat mempengaruhi pemecahan masalah. Faktor-faktor ini meliputi bermacam gaya dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi. I. Pemecahan Masalah Masalah berarti suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa jika dapat diatasi dengan tepat. Pemecahan masalah merupakan tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. a. Pentingnya pemecahan masalah Satu set keputusan untuk memecahkan suatu masalah mungkin hanya membutuhkan sedikit waktu namun dapat mempengaruhi laba perusahaan hingga ribuan atau jutaan dolar. b. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Dalam memecahkan masalah, seorang manajer akan membuat banyak keputusan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah Management Information System tersebut. Biasanya ada beberapa strategi atau aksi yang dapat manajer pertimbangkan. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. c. Elemen-elemen proses pemecahan masalah Agar seorang manajer berhasil dalam pemecahan masalah, harus ada beberapa elemen. Dua elemen yang sudah pasti ada adalah masalah dan pemecah masalah manajer. Solusi bagi suatu masalah harus memampukan sistem untuk memenuhi tujuannya secara baik, seperti tercermin pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan – apa yang harus dicapai oleh sistem. Selanjutnya, manajer harus memiliki informasi yang tersedia. Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini–apa yang sedang dicapai oleh sistem. Penggambaran elemen-elemen pemecahan masalah. Management Information System Proses Manajer mengidentifikasi masalah, memahaminya dan mengidentifikasi berbagai alternatif pilihan solusi serta mengevaluasi seluruh alternatif solusi yang ada, memilih yang terbaik dan memastikan bahwa solusi itu berjalan untuk mengatasi masalah. Dalam proses pemecahan masalah • Komputer kurang berperan • Pengalaman manajer dan insting lebih berperan • Manajer akan lebih banyak mendapat masukan dari Sistem Informasi non-komputer II. Pendekatan Sistem Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem dalam pemecahan masalah Tahap I Usaha Persiapan Langkah 1 Memandang perusahaan sebagai suatu sistem Langkah 2 Mengenali sistem lingkungan Langkah 3 Mengidentifikasi subsistem perusahaan Tahap II Usaha Definisi Langkah 4 Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem Langkah 5 Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu Tahap III Usaha Solusi Langkah 6 Mengidentifikasi alternatif pilihan solusi Langkah 7 Mengevaluasi alternatif solusi Langkah 8 Memilih solusi terbaik Langkah 9 Menerapkan solusi terbaik Management Information System Langkah10 Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif III. Langkah Demi Langkah Pemecahan Masalah Langkah 1 Memandang perusahaan sebagai suatu sistem  Kenali sistem umum perusahaan anda! Langkah 2 Mengenali sistem lingkungan  Kenali delapan elemen lingkungan beserta karakteristiknya! Langkah 3 Mengidentifikasi subsistem perusahaan  Kenali area-area fungsional perusahaan  Pahami hierarki tingkat-tingkat manajemen sebagai subsistem, gunakan arus sumber daya!  Kenali area-area fungsional perusahaan Langkah 4 Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem  Apakah subsistem-subsistem yang ada sudah terintregasi menjadi satu sistem yang solid?  Apakah sumber daya telah mengalir antara sistem dan lingkungannya menurut cara yang diinginkan?  Apakah sisem sudah mencapai tujuannya dalam menyediakan produk dan jasa pada lingkungannya? Langkah 5 Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu  Lakukan evaluasi terhadap standar perusahaan!  Bandingkan Output Sistem dengan Standar!  Lakukan evaluasi manajamen!  Lakukan evaluasi pada pemroses informasi!  Lakukan evaluasi Input dengan Sumber Daya Input! Management Information System  Lakukan evaluasi pada proses Transformasi  Lakukan evaluasi pada Sumber Daya Output! Langkah 6 Mengidentifikasi alternatif pilihan solusi  Lakukan tukar pikiran brainstorming!  Rancanglah aplikasi bersama JAD Langkah 7 Mengevaluasi alternatif solusi  Pertimbangkan kerugian dan keuntungan dari setiap alternatif pilihan solusi! Langkah 8 Memilih solusi terbaik  Tentukan pilihan solusi terbaik yang akan dijalankan!  Persiapkan kebutuhan dari setiap alternatif solusi yang dipilih! Langkah 9 Menerapkan solusi terbaik  Jangan menunda melaksanakan solusi terpilih! Langkah10 Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif  Pastikan seluruh rangkaian solusi yang dipilih telah dijalankan dengan benar!  Bagaimana jika gagal? Lakukan kembali tahap-tahap pemecahan masalah atau jalankan solusi cadangan! Management Information System Siklus hidup sistem System Life Cycle adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer, yang terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. Tahap 1 – 4 adalah siklus hidup pengembangan sistem. Tahap 5 adalah tahap penggunaan implementasi yang berlangsung hingga tiba waktunya untuk merancang sistem itu kembali jika diperlukan. Proses METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM Management Information System merancang kembali akan mengakibatkan berulangnya siklus hidup sistem secara keseluruhan. I. Tahap Perencanaan Pengembangan subsistem SIBK seharusnya mendapatkan perhatian yang sama besarnya dalam perencanaan seperti proyek-proyek besar lainnya, seperti pengenalan produk baru atau konstruksi dari pabrik baru. a. Keuntungan dari merencanakan proyek SIBK 1 Menentukan lingkup dari proyek. 2 Mengenali berbagai area permasalahan potensial. 3 Mengatur urutan tugas. 4 Memberikan dasar untuk pengendalian. b. Langkah-langkah dalam tahap perencanaan 1 Menyadari masalah 2 Mengidentifikasi masalah 3 Menentukan tujuan sistem 4 Mengidentifikasi kendala-kendala sistem 5 Membuat studi kelayakan. Ada enam dimensi kelayakan • Teknis • Pengembalian ekonomis • Pengembalian non ekonomis • Hukum dan etika • Operasional • Jadwal 6 Mempersiapkan usulan penelitian sistem 7 Menyetujui/menolak penelitian proyek Management Information System c. Point-point penting dalam tahap perencanaan Wawancara perorangan lebih disukai dalam langkah ke-3 mendefinisikan kebutuhan informasi, karena 1 Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh 2 Meningkatkan antusiaisme pada proyek baik dari pihak perencana spesialis informasi maupun pemakai 3 Menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis infromasi 4 Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapkan pandangan yang berbeda bahkan bertentangan Management Information System 3 Menentukan Tujuan Sistem 4 Mengidentifikasi Kendala Sistem 6 Menyiapkan Usulan Penelitian 5 Membuat Studi Kelayakan 7 Menyetujui atau menolak penelitian proyek 8 Menetapkan mekanisme pengendalian Management Information System II. Tahap Analisis Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui. Tahapan analisis digambarkan pada tabel di bawah ini 1 Mengumumkan penelitian sistem 2 Mengorganisasikan tim proyek 3 Mendefinisikan kebutuhan infromasi 4 Mendefinisikan kriteria kinerja sistem 5 Menyiapkan usulan rancangan 7 Menerima atau menolak rancangan Management Information System III. Tahap Perancangan Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang dipergunakan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. Langkah-langkah tahap rancangan pada tabel berikut 3 Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem 5 Menyiapkan usulan penerapan 2 Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem Konsultasi 4 Memilih konfigurasi terbaik 6 Menyetujui atau menolak penerapan sistem 1 Menyiapkan rancangan sistem terinci Konsultasi Management Information System 7 Mendidik Peserta dan Pemakai 4 Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak Konsultasi 6 Menyiapkan Fasilitas Fisik 3 MendapatkanSumber Daya Perangkat Keras Konsultasi Management Information System Hal-hal penting pada tahap penerapan implementasi Proses menghentikan penggunaan sistem lama memulai penggunaan sistem baru disebut cutover. Ada 4 pendekatan dasar 1. Percontohan Pilot 2. Serentak Immediate 3. Bertahap Phased 4. Paralel Parallel Cutover menandakan berakhirnya bagian pengembangan dari siklus hidup sistem. Management Information System 4 Mempersiapkan Usulan Rekayasa Ulang 3 Mmelihara Sistem Konsultasi 6 Menyetujui atau menolak rekayasa ulang atas sistem Management Information System Meskipun komputer sekarang ini sangat berbeda dengan model awalnya, semua komputer mencerminkan arsitektur dasar yang sama. Diagram yang menggambarkan arsitektur ini disebut skema komputer computer schematic I. Evolusi Komputer  Komputer besar = Mainframe perusahaan-perusahaan.  Mainframe yang lebih besar adalah Supercomputer perhitungan ilmiah.  Era komputer modern = minicomputer lebih kecil dari mainframe Contoh IBM AS/400  Selanjutnya muncul komputer mikro microcomputer dengan ciri khusus mempunyai chip yang disebut microprocessor.  Dan yang dikenal saat ini adalah diproduksinya computer personal PC yang selain dipakai di perusahaan juga diperuntukkan bagi pemakai rumahan.  Generasi terakhir munculnya laptop, notebook dan palmtop. Laptop lebih berat dari pada notebook, namun keduanya memiliki dimensi ukuran yang relatif kecil.  Palmtop lebih ringan lagi, bisa dimuat dalam saku.  Jenis yang lebih kecil lagi adalah jenis pen computer, antara lain PDA. DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER Management Information System II. Arsitektur Komputer  Penyimpanan Primer primary storage berisi data yang sedang diolah dan program yang sedang bekerja daftar instruksi yang mengolah data. Contoh RAM, ROM, Chace Memory  Penyimpanan Skunder secondary storage adalah tempat penyimpanan data dan program saat tidak digunakan. Contoh Disket, Harddisk  Program yang disimpan disebut koleksi Perangkat Lunak software library  Data yang disimpan disebut Basis Data database Skema Komputer Central Processing Unit CPU Arithmatic and Logic Unit Unit Penyimpanan Sekunder Management Information System 1 Unit Input • Keyboard • Alat penunjuk mouse, trackball, touch screen, light pen, unit remote control • Alat pembaca optik OCR=optical character recognition • Alat pembaca magnetik MICR=magnetic ink character recognition • Unit pengenal suara speech recognition unit 2 Unit Output • Layar tampilan atau monitor display screen • Layar cetakan Line printer, Character printer, Non-impact Printer, Page Printer • Plotter suara • Microfon suara • Output grafik 3 Perangkat Lunak • Sistem Operasi Operating System  Menjadwalkan tugas  Mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak  Menjaga keamanan sistem  Membagi pakai sumber daya multi-processing dan multi-programming  Menangani interupsi  Menyimpan catatan pemakaian • Program Utility • Penerjemah Bahasa  Bahasa generasi pertama – Bahasa mesin  Bahasa generasi kedua – Assembler Management Information System  Bahasa generasi ketiga - Compiler dan Interpreter  Bahasa generasi keempat – Bahasa Alamiah, Non-procedural • Program Aplikasi Paket Siap Pakai • Kemudahan bagi pemakai dalam Perangkat Lunak  Dialog terpandu  Menu mode  Model tanya jawab  Model template  Graphical User Interface GUI Management Information System Etika mempengaruhi bagaimana para spesialis informasi melaksanakan tugas mereka. Adalah tanggung jawab CIO untuk mencapai etika pada sistem yang dibuat dan pada orang-orang yang membuatnya. I. Moral, Etika, dan Hukum Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah. Moral merupakan institusi sosial dengan suatu sejarah dan daftar peraturan Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti karakter. Etika adalah satu set kepercayaan, standar atau pemikiran yang terdapat pada individu, kelompok atau masyarakat. Etika yang muncul dari perkembangan teknologi informasi adalah etika yang muncul bersamaan dengan digunakannya teknologi informasi dari mulai teknologi itu baru dikenal hingga pada tahap perkembangan terakhir seiring peradaban manusia yang tiada henti. Hukum adalah peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah kepada rakyat atau negaranya. Etika berjalan dengan “pengawalan” hukum. Artinya, sekali etika dilanggar, maka hukum akan “berbicara”. Kasus pelanggaran etika dalam teknologi informasi pertama kali terjadi tahun 1966, seorang programmer pada suatu bank membuat program yang memungkinkan bahwa IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI Management Information System pengambilan dari sebuah rekening bisa melampaui saldo rekening tersebut. Penipuan ini berlangsung terus hingga komputer yang digunakan tersebut rusak dan pemrosesan secara manual menunjukkan bahwa saldo telah minus! Programmer tersebut tidak dituntut karena peraturan hukumnya belum ada. Ia hanya dituntut karena membuat entry palsu di catatan bank. Tak lama muncul UU Federal Freedom of Information Act of 1966 dan terus bermunculan produk hukum untuk kejahatan komputer. II. Perlunya Budaya Etika Tugas menajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar di seluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua pegawai. Para eksekutif mencapai peneapan ini melalui metode tiga lapis, yaitu dalam bentuk corporate credo, program-program etika, dan kode etik khusus perusahaan. 1 Menetapkan Credo perusahaan 2 Menetapkan Program Etika 3 Menetapkan kode etik perusahaan Management Information System a. Corporate Credo Corporate Credo adalah pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai yang ditegakkan perusahaan. Tujuan credo ini adalah menginformasikan orang-orang dan organisasi-organisasi baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai nilai-nilai etis perusahaan. b. Program Etika Program Etika adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan corporate credo. Aktivitas yang umum dilakukan adalah pertemuan orientasi yang dilaksanakn bagi pegawai baru. c. Kode Etik Khusus Perusahaan Banyak perusahaan telah merancang kode etik perusahaan mereka sendiri. Kadang-kadang kode ini diadaptasi dari kode etik industri tertentu. III. Etika dan Jasa Informasi a. Etika Komputer James H. Moor mendefinisikan etika komputer sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Etika komputer terdiri dari dua aktivitas utama dan CIO adalah pihak yang bertanggungjawab atas aktivitas itu 1 Waspada dan sadar bagaimana komputer mempengaruhi masyarakat 2 Memformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan secara tepat. Management Information System b. Pentingnya Etika Komputer 1 Kelenturan logis; yaitu kemampuan memrogram komputer untuk melakuka apapun yang kita inginkan. 2 Faktor Transformasi; alasan kepedulian pada aetika komputer ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah secara drastis cara kita melakukan sesuatu. 3 Faktor Tak Kasat Mata; alasan dimana minat masyarakat akan etika komputer adalah karena komputer dipandang sebagai suatu kotak hitam. Semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal yang tidak tampak ini membuka peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan rumit danpenyalahgunaan yang tidak terlihat. IV. Hak Sosial dan Komputer a. Hak atas komputer 1 Hak atas akses komputer 2 Hak atas keahlian komputer 3 Hak atas spesialis komputer 4 Hak atas pengambilan keputusan komputer b. Hak atas informasi 1 Hak atas privasi 2 Hak atas akurasi 3 Hak atas kepemilikan 4 Hak atas akses c. Kontrak sosial jasa informasi Dalam memecahakan permasalahan etika komputer, jasa informasi harus masuk ke dalam suatu ontrak sosial yang memastikan bahwa Management Information System komputer akan digunakan untuk kebaika sosial. Kontrak tersebut menyatakan bahwa 1 Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu privasi seseorang 2 Setiap ukuran akan dibuat untuk mematikan akurasi pemrosesan kompter 3 Hak milik intelektual akan dilindungi 4 Komputer dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar dari ketidaktahuan informasi. d. Rencana tindakan untuk mencapai penggunaan komputer yang etis 1 Formulasikan suatu kode perilaku 2 Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan tentang penggunaan jasa komputer untuk pribadi, hak milik atas program dan data komputer perusahaan 3 Jelaskan sanksi yang akan diterima oleh pelanggar 4. Kenali perilaku etis 4 Fokuskan sosialisasi etika dengan pelatihan dan bacaan yang diisyaratkan 5 Sosialisasikan UU kejahatan komputer 6 Simpan suatu catatan berisi kewenangan dari setiap spesialisasi komputer yang ada dan lakukan pencegahan dengan audit etika 7 Dorong penggunaan program-program rehabilitasi bagi pelanggar etika komputer, seperti layaknya program rehabilitasi narkoba dan obat-obatan. 8 Adakan perkumpulan profesional spesialis informasi termasuk CIO sebagai ajang tukar pikiran Studi ini dilakukan di sebuah perusahaan mode pakaian yang kegiatan usahanya menjual produk fesyen mode pakaian secara langsung kepada pembeli melalui toko-tokonya. Pemilik bisnis perusahaan ini ingin mengembangkan melalui penjualan daring. Penelitian ini dilakukan untuk merancang sebuah sistem penjualan daring berbasis web pada perusahaan tersebut dengan memanfaatkan peluang bisnis menggunakan metode ini. Metode penelitian ini adalah pengumpulan data dengan studi literatur/pustaka dan interview wawancara kepada pemilik dan karyawan perusahaan, analisis sistem dan perancangan sistem. Dari penelitian ini dihasilkan sebuah rancangan sistem penjualan daring berbasis web yang telah diverifikasi dan divalidasi bersama dengan calon pengguna sistem ini. Rancangan ini dapat dijadikan sebagai landasan dalam pengembangan sistem penjualan pada perusahaan sehingga dapat meningkatkan penjualan has not been able to resolve any references for this publication. TUGASSISTEM INFORMASI MANAJEMEN: INFORMASI DALAM PRAKTEK (STUDI KASUS PADA PT. Mustika Ratu Tbk) 1. Informasi sebagai salah satu faktor penting penentu keberhasilan system pemproses transaksi Pada tahun 1961, D, Ronald Daniel dari Mc.Kinsey dan Company, salah saru perusahaan konsultan terbesar di Amerika, Kelebihan Sistem Informasi Manajemen Didalam sebuah Sistem Informasi Manajemen terdapat kelebihan-kelebihan yaitu terdiri dari 1. Meningkatkan efisiensi operasional Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi system informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut barriers to entry dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat lock in konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka. 2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis Penggunaan ATM automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanyaATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaranswitching costs ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah system reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut,maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain. 3. Membangun sumber-sumber informasi strategis. Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users. Kelemahan Sistem Informasi Manajemen Dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran. Fungsi manusia sebagai tenaga kerja banyak tergantikan oleh teknologi-teknologi yang ada, karena dengan teknologi tersebut perusahaan merasa lebih di untungkan, sehin. Selain itu dengan adanya Sistem Informasi Manajemen tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap Sistem Informasi Manajemen tersebut, sehingga mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri.
PengertianSistem Pengendalian Manajemen. Sistem pengendalian manajemen dapat dikategorikan dan masuk ke dalam bagian dari pengetahuan perilaku terapan atau yang seringkali disebut dengan applied behavioral science. Hal ini memiliki arti sistem pengendalian manajemen sebagai sistem yang berisikan berbagai tuntutan bagaimana menjalankan serta
Tugas Individu Triwulan 1 Satu Mata Kuliah SistemInformasidanManajemen Dosen Dr. IrArief Imam Suroso, MSc.CSApp Batas Penyerahan 17 Januari 2014 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN OLEH ARIE SATRYO WIBOWO 2015 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhiTugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen pada triwulan 1 kelas E-52 MB-IPB. Dalam penyelesaian makalah ini, Penulis mengalami beberapa kesulitan. namun berkat bimbingan dan bantuan berbagai pihak,akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada 1. Bapak Dr. Ir Arif Imam Suroso, yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami. 2. Rekan-rekan angkatan E-52 MB IPB yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya masukan dan saran yang positif, agar makalah ini lebih baik lagi di masa yang akandatang. Jakarta,14Januari 2015 Penulis DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Hirarki Sistem Informasi ………………………………………………….. 4 Gambar 2. Komponen Sistem Informasi ……………………………………………… 7 Gambar 3. Decision Support System …………………………………………………… 10 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… i DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………….. ii BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………... 1 Latar Belakang …………………………………………………………… 1 Tujuan Masalah …………………………………………………………... 2 Rumusan Masalah …………………………………………………………. 2 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………… 3 Konsep Dasar Definisi Sistem Informasi …………………………………. 3 Peran Dasar Sistem Informasi dalam Bisnis ……………………………….. 4 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen ……………………………… 5 Peranan Sistem Informasi Manajemen ……………………………………... 6 BAB 3 PEMBAHASAN ………………………………………………………………. 9 Contoh Kasus Perusahaan yang menggunakan sistem informasi………….. 9 Sistem Pendukung Keputusan ………………………………………………. 9 Kelebihan Sistem Informasi ………………………………………………… 11 Kelemahan Sistem Informasi ……………………………………………….. 12 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………….. 13 BAB 5 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 14 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat pada era globalisasi saat ini harus didukung dengan penerapan sistem informasi yang baik. Sistem informasi yang baik adalah suatu sistem terpadu atau kombinasi yang teratur dari orang-orang, hardware, software, dan jaringaan komunikasi, untuk menyediakan informasi yang berguna dalam mendukung kegiatan operasional dan fungsi pengambilan keputusan pada sebuah organisasi. Sistem informasi dapat membantu segala jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis yang dijalankan, pengambilan keputusan manajerial, kerjasama kelompok kerja hingga dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam pasar yang dinamis. Sehingga diharapkan sistem informasi menjadi salah satu bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini. Permasalahan dan tantangan yang akan selalu dihadapi oleh perusahaan dalam pengembangan sebuah sistem informasi terletak pada pertanyaan yaitu siapa atau pihak mana yang akan melaksanakan proses pengembangan tersebut. Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep keperilakuan yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta non-bisnis yang tidak terhitung jumlahnya. kerangka kerja konseptual, berguna untuk mengatur pengetahuan yang disajikan tentang hal-hal yang perlu diketahui mengenai sistem informasi manajemen untuk mendapatkan keuntungan. Sistem informasi seharusnya mendukung strategi bisnis organisasi, proses bisnis, struktur dan budaya organisasi dalam meningkatkan nilai bisnis dari organisasi khususnya dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Agar para praktisi bisnis dapat dengan lebih mudah mengakses sumber daya-sumber daya informasi dalam hal pengembangan sistem informasi perusahaan yang berbasis teknologi informasi, baik itu didalam perusahaan maupun diluar perusahaan yang mereka butuhkan untuk mendukung kebutuhan pelanggan, pemasok dan mitra dagang. Sistem informasi lintas fungsi manajemen co-sourcing perusahaan akan dapat mendukung, serta meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar tim atau kelompok kerja di dalam suatu organisasi ataupun diluar organisasi in-co-out sourcing. Dalam hal ini maka perusahaan dapat mencapai tingkat efisiensi, kelincahan, dan responsivitas secara optimal dan maksimal yang dibutuhkan untuk berhasil dalam lingkungan bisnis yang serba tidak pasti dan dinamis dalam menangani berbagai fungsi bisnis dalam pemasaran, produksi, atau operasi, akuntansi, keuangan, dan dalam hal manajemen sumber daya manusia melalui berbagai operasi dengan sistem informasi manajemen yang baik. Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 1 I. II Tujuan Makalah Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja yang termasuk kriteria suatu sistem informasi manajemen yang baik, mengetahui keberhasilan atau kegagalan dari suatu sistem informasi manajemen serta bagaimana cara suatu perusahaan dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam menerapkan sistem informasi manajemen dan bagaimana sistem informasi manajemen dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh sistem informasi manajemen. I. III Rumusan Masalah Rumusan Makalah dari makalah ini adalah bertujuan untuk 1. Mengetahui yang termasuk kriteria suatu sistem informasi manajemen yang baik 2. Mengetahui keberhasilan ata kegagalan sistem informasi manajemen 3. Bagaimana cara suatu perusahaan dapat mencapai efektif dan efesiensi dalam menerapkan sistem informasi manajemen 4. Bagaimana sistem informasi manajemen dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi oeh sistem informasi manajemen. Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep- konsep Dasar Definisi Sistem Informasi Manajemen Sebuah sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya. Gagasan sebuah sistem informasi yang demikian itu telah ada sebelum munculnya komputer. namun komputer membuat gagasan tersebut menjadi kenyataan. Organisasi selalu membutuhkan sistem-sistem untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, melihat kembali, dan menyalurkan informasi. Komputer telah menambahkan sebuah teknologi baru dan ampuh pada sistem informasi. Akibatnya sebuah sistem informasi berdasarkan komputer akan betul-betul berbeda dengan sistem-sistem yang diolah secara manual atau elektro-mekanis. Dan suatu organisasi yang sedang mengubah sistem informasi mereka dalam mengikuti teknologi ini, dalam penyesuaian/penerapannya sering kurang memahami sifat perubahan yang sedang diadakan Davis, 2002. Sistem Informasi Manajemen SIM didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan yang sama. Informasi adalah data yang telah diolah sehingga lebih bermakna. Informasi juga biasanya menyampaikan sesuatu yang baru dan belum diketahui oleh pengguna. Pengguna SIM umumnya terdiri dari anggota organisasi-organisasi formal, seperti perusahaan dan sub unitnya. Informasi menyampaikan apa saja yang telah, sedang, dan akan terjadi di perusahaan serta sistem utamanya. Output informasi digunakan oleh orang dalam perusahaan yang membuat keputusan untuk memecahkan berbagai masalah organisasi. Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya; lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari; lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen; dan lapisan puncak terdiri dari sumberdaya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat puncak manajemen Head, 1967 Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 3 Gambar 1 Hirarki Sistem Infomasi Peran Dasar Sistem Informasi dalam Bisnis Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi. Mereka dapat dirumuskan dalam tiga peran penting yang dapat dilakukan sistem informasi untuk sebuah perusahaan bisnis. Berikut adalah tiga peran penting tersebut 1. Mendukung proses dan operasi bisnis Sebagai seorang pelanggan, anda harus berhubungan secara teratur dengan sistem informasi yang mendukung proses dan operasi bisnis di banyak took dan ritel tempat anda berbelanja. Contohnya, kebanyakan took ritel kini menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk membantu mereka mencatat pembelian pelanggan, penelusuran persediaan, membayar pegawai, membeli barang dagangan baru dan lain sebagainya. Operasi toko akan mati jika tidak ada dukungan dari sitem informasi semacam ini. 2. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya Sistem informasi juga membantu para manajer took dan praktisi bisnis lainnya untuk membuat keputusan yang lebih baik. Contohnya, keputusan mengenai lini barang dagangan apa yang perlu ditambah atau dihentikan, atau mengenal jenis investasi apa yang mereka butuhkan, biasanya dibuat setelah sebuah analisis diberikan sistem berbasis komputer Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 4 3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif Sistem informasi dapat mendukung berbagai staretegi untuk keunggulan kompetitif dimana dengan adanya adanya sistem informasi dapat mengetahui kompetitor kita serta hal-hal apa saja yang dilakukan untuk dapat bersaing dengan kompetitor yang dimana memanfaatkan teknologi informasi saat ini. Contohnya, kita ingin mengetahui harga suatu produk di pasaran berada pada kisaran harga berapa, dengan kita memanfaatkan sistem informasi kita dapat mengetahui harga pasaran dan peluang serta potensi kita dalam melakukan bisnis tersebut. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada saat itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi demikian para pengguna – khususnya di lingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik PDE. Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesorbaru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan terhadap alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan saat ini Kementerian Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah atas. Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya 1. Kekurangpahaman tentang komputer oleh pengguna sistem informasi 2. Kekurangpahaman spesialis bidang informasi tentang bisnis 3. Relatif mahalnya harga perangkat computer serta terlalu berambisinya para pengguna yang yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer. Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets Institute of Technology MIT mengenalkan konsepbaru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan Decision Support Systems - DSS. DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 5 yangditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer. Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaituOtomatisasi Kantor office automation - OA, yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik. Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence AI, sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisadiprogram untuk melakukan proses logic menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems ES, yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagaispesialis dalam area konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan Sutono, 2007. Peranan Sistem Informasi Manajemen O’ Brien 2005 menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan penting untuk sebuah perusahaan yaitu a Mendukung proses bisnis Dengan adanya sistem informasi, maka semua kegiatan operasional dalam suatu perusahaan agar terasa lebih mudah karena sistem informasi akan mendukung semua kegiatan proses bisnis secara keseluruhan sehingga data- data yang penting milik perusahaan akan tersusun dengan rapi dan baik di pendataan sistem informasi perusahaan tersebut. b Mendukung pengambilan keputusan pegawai dan manajer Sistem Informasi juga dapat mempengaruhi seorang manajer ataupun pegawai dalam mengambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil oleh manajer dan pegawai akan di dukung dengan adanya sistem informasi berupa informasi yang dibutuhkan dalam mengambil keputusan agar keputusan yang diambil tidak merugikan orang lain atau kedua belah pihak. c Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif Perusahaan berusaha menghasilkan produk atau jasa sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pelanggannya dan mendapatkan keuntungan lebih banyak dibanding dengan pesaingnya. Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan ini Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 6 dengan berbagai strategi, misalnya menyediakan barang dan jasa dengan harga lebih murah dan bermutu dibanding pesaing. Tidak dapat dipastikan bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan dalam persaingan melalui penggunaan sumberdaya konseptualnya. Dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk meningkatkan pangsa pasar. Satu hal yang penting harus disadari, manager perusahaan menggunakan sumberdaya fisik dan konseptual untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. Fungsi dari sebuah Sistem informasi menurut O’Brien 2005 a Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran dan manajemen sumber daya manusia. b Kontribusi penting dalam efisiensi operasional, produktivitas, dan moral pegawai serta layanan kepuasan pelanggan. c Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh manajer dan praktisi bisnis. d Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis membentuk jaringan. Menurut O’Brien 2009, tipe sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu Operational Support System OSS dan Management Support System MSS. OSS terbagi lagi ke dalam tiga model yaitu TPS Transaction Processing System, PCS Process Control System dan ECS Entreprise Collaboration System. MSS juga terbagi dalam tiga model, yaitu MIS Management Information System, DSS Decision Support System dan EIS Executive Information System. Gambar 2 Komponen Sistem Informasi Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 7 BAB III PEMBAHASAN Contoh Kasus Perusahaan yang menggunakan Sistem Informasi Pada saat ini hampir seluruh perusahaan menerapkan sistem informasi untuk mempermudah dalam kegiatan bisnis perusahaan tersebut. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sistem informasi sangat membantu kegiatan operasional perusahaan dalam melakukan kegiatan produksinya sehari-hari. Sistem informasi manajemen yang biasanya digunakan tersebut antara lain 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sistem informasi Pengambil Keputusan Decision Support System Sistem informasi pemrosesan transaksi Transaction Process System Sistem informasi managemen Management Information System Sistem informasi organisasi Organizational Information System Sistem Informasi Eksekutif Executive Information System Sistem Informasi manajemen Penyimpana Data Database Management System. Contoh diatas adalah beberapa sistem informasi yang sering digunakan. Dalam ini akan dijelaskan mengenai Perusahaan yang menggunakan sistem informasi pengambilan keputusan. PT. Hertz ABC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman. Perusahaan ini berlokasi di Cikarang, Bekasi. Seluruh kegiatan operasionalnya dilakukan disana. Perusahaan ini dalam hal kegiatan produksinya memberikan pelayanan terbaik dalam memberikan produk-produk berkualitas yang dapat diterima oleh konsumen, baik itu konsumen lama maupun konsumen baru. Setiap tahunnya mereka menciptakan atau memproduksi produk-produk baru serta didukung dengan pemasaran yang baik maka beberapa produk yang mereka buat mudah diterima oleh masyarakat. PT Hertz ABC juga melakukan pemilihan karyawan yang sesuai dengan kriteria yang ada pada jabatan karena itu, diperlukan suatu suatu sistem informasi untuk proses Matching dan analisis Gap yang dibuat. Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu Kapasitas Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut. Software ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Access 2000 untuk database dan Borland Delphi 5 sebagai compiller-nya. Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 8 Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan software ini dapat membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile matching proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir di PT. Hertz ABC. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Manager membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Pemecahan masalah adalah respon terhadap suatu hal yang berjalan baik maupun berjalan buruk. Masalah didefinisikan sebagai suatu keadaan atau kejadian yang merugikan atau berpotensi merugikan bagi perusahaan. Selama proses pemecahan masalah, manajer berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan dimana manajer harus memilih salah satu solusi dari beberapa solusi alternatif yang ada. Pemecahan masalah dilakukan dalam empat fase dasar yang membentuk satu kerangka kerja sebagai model sistem umum pada sebuah perusahaan dan lingkungannya. Proses pemecahan masalah terdiri dari elemen-elemen dasar, yaitu standar, informasi, batasan, dan solusi alternatif. Setelah semua proses diikuti, pemilihan solusi alternative terbaik tidak selalu dilakukan dengan analisis logika, dan ini penting dilakukan untuk membedakan antara masalah dan gejala timbulnya masalah. 1. Penggunaan Teknologi Informasi dalam Penggunaan E-commerce E-commerce merupakan fasilitas dalam operasional internal dan eksternal perusahaan. Ada dua jenis transaksi yang terjadi pada entitas diluar perusahaan. Perdagangan secara elektronik untuk jenis business to customer B2C dan business to business B2B. Transaksi B2B relative tidak melibatkan banyak orang, pada umumnya transaksi ini dipengaruhi oleh sistem informasi perusahaan. Orang yang terlibat dalam transaksi B2B biasanya dilatih secara khusus dalam penggunaan sistem informasi. Transaksi B2C memerlukan perbedaan desain yang mendasar. Tidak semua konsumen mempunyai keahlian teknologi informasi, sehingga situs perusahaan harus mempunyai instruksi-instruksi yang jelas dan membantu konsumen. Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 9 Gambar 3 Decision Support System  Tujuan Sistem Pengambilan Keputusan Decision Support System    Membantu manajer keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya. Tujuan-tujuan ini berhubungan dengan tiga prinsip dasar konsep Decision Support System yaitu sebagai berikut  Struktur Masalah Sulit menemukan masalah yang sepenuhnya terstruktur ataupun tak terstruktur. Sebagian besar bersifat semi terstruktur. Ini berarti bahwa DSS diarahkan pada area tempat sebagian besar masalah berada.  Dukungan Keputusan DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Computer dapat diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, menerapkan penilaian atau intuisi dan melakukan analisis. Manajer dan computer bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah di sekitar area yang terstuktur. Efektivitas Keputusan Tujuan dari Sistem pengambil keputusan Decision Support System adalah untuk melakukan dalam pengambilan keputusan yang tepat sasaran serta dapat dipertanggungjawabkan sehingga diperlukan efektivitas dalam pengambilan Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 10 keputusan agar tidak dipertanggungjawabkan. terjadi keputusan yang ambigu dan tidak dapat 1. Sistem Manajemen Database Sistem manajemen database memungkinkan pembuatan dan penyimpanan database, pemeliharaan isinya, dan penyediaan isi tersebut bagi pengguna tanpa pemrograman khusus yang mahal. Setiap sistem yang ada dalam teknologi informasi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tidak terkecuali dengan sistem manajemen database. Keuntungan DBMS 1. 2. 3. 4. Mengurangi pengulangan data Mencapai independensi data Mengambil data dan informasi secara cepat Meningkatkan keamanan Kerugian DBMS 1. Menggunakan perangkat lunak yang mahal 2. Membutuhkan perangkat keras dalam jumlah yang besar 3. Menyewa dan mempekerjakan personal DBA Sistem informasi tak harus selalu berbentuk kompleks, tapi bisa juga berupa sebuah sistem informasi yang sangat sederhana. Sistem tersebut hanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan dan melibatkan satu orang saja. Melalui sebuah komputer, pemakai memasukkan data penjualan dan saat setelah toko ditutup, laporan harian penjualan dicetak. Selanjutnya, laporan digunakan untuk melakukan analisis tentang barang-barang yang laku, yang berguna untuk pengambilan keputusan pembelian barang. Dalam bentuk yang lebih kompleks, sistem informasi melibatkan banyak pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi informasi. Kelebihan utama sistem informasi 1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan tinggi. 2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat, dan cepat. Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 11 3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses. 4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah. 5. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia. 6. Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual. 7. Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara manual. Kelemahan Sistem Informasi Kelemahan sistem informasi manajemen terhadap lingkungan sosial yaitu Pengurangan tenaga kerja karena peran manusia tergantikan oleh teknologi serta mesin karena dengan adanya teknologi tersebut, perusahaan lebih diuntungkan. 1. Ketergantungan manusia terhadap sistem informasi itu sendiri. 2. Pengurangan tenaga kerja karena peran manusia tergantikan oleh teknologi serta mesin karena dengan adanya teknologi tersebut, perusahaan lebih diuntungkan. Kemampuan-kemampuan ini mendukung sasaran bisnis yang mencangkup 1. 2. 3. 4. 5. Peningkatan produktivitas Pengurangan biaya Peningkatan pengambilan keputusan Peningkatan layanan ke pelanggan Pengembangan aplikasi-aplikasi strategis yang baru Kadir, 2003 Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas, manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitif yang sangat berguna bagi kegiatan bisnis Kroenke, 1992. Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 12 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Dewasa ini, sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengoptimalisasi kerja serta produktivitas perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sistem informasi manajemen juga memberi dukungan informasi, dan pengolahan fungsi manajemen dan pengambilan keputusan. Dalam hal ini, salah satu contoh dari sistem informasi manajemen adalah sistem informasi pengambilan keputusan atau Decision Support System juga Database Management System DBMS. Berdasarkan peranan sistem informasi manajemen, memiliki 3 tiga peranan penting untuk sebuah perusahaan yaitu 1 mendukung proses bisnis, 2 mendukung pengambilan keputusan pegawai dan manajer, dan 3 mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Sistem informasi juga memiliki beberapa kelebihan diantaranya 1 melaksanakan computer numeric, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi, 2 menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat, dan cepat. 3 menyimpan informasi dalam jumlah sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses. Selain itu, sistem informasi juga memiliki beberapa kekurangan yaitu pengurangan tenaga kerja karena peran manusia tergantikan oleh teknologi serta mesin karena adanya teknologi tersebut dan ketergantungan manusia terhadap sistem informasi itu sendiri. SARAN Perusahaan harus memutuskan untuk melakukan berbagai pertimbangan dalam memutuskan sistem informasi yang akan digunakan agar perusahaan tidak terlalu bergantung kepada sistem informasi karena bila perusahaan ketergantungan dengan sistem informasi manajemen maka aspek sosial lainnya seperti hubungan perilaku sesame manusia akan terganggu karena semua sudah teroptimisasi dengan mesin dan robot. Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 13 DAFTAR PUSTAKA Davis, B. Gordon. 2002. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta Head, Robert V. 1967. Management Information Systems A Critical Appraisal. Datamation Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit ANDI. Yogyakarta Kroenke, David M. 1992. Management Information Systems. Watsonville Mitchell McLeod, Jr Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Edisi ke-7. Penyunting, Hardi Sukardi dan Agus Widyantoro. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Prenhallindo. Jakarta Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi Page 14 1 Sistem Manajemen. Sistem manajemen adalah suatu totalitas yang terdiri dari subsistem-subsistem dengan atribut-atributnya yang satu sama yang lain saliing berkaitan, saling ketergantungan satu sama lain saling berinteraksi dan saling pengaruh mempengaruhi dalam penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien sehingga mempunyai peranan KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc OLEH HUSNUL INSAN PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 0 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...............................................................................................................................1 DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................2 I. PENDAHULUAN...............................................................................................................3 Latar Belakang.............................................................................................................3 Tujuan ..........................................................................................................................4 II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................5 Sistem Informasi Manajemen .....................................................................................5 Peranan Sistem Informasi ............................................................................................6 Insourcing ....................................................................................................................7 Outsourcing .................................................................................................................7 Tipe Outsourcing ..............................................................................................8 III. PEMBAHASAN .................................................................................................................9 Kelebihan Dan Kekurangan Insourcing Dalam Sistem Informasi .............................9 Kelebihan Insourcing.......................................................................................9 Kekurangan Insourcing....................................................................................10 Kelebihan Dan Kekurangan Outsourcing Dalam Sistem Informasi ...........................10 Kelebihan Outsourcing ....................................................................................12 Kemurangan Outsourcing ................................................................................13 IV. KESIMPULAN ...................................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................16 Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 1 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Komponen Vital Sistem Informasi ............................................................................5 Gambar 2. Diagram Sistem Outsourcing ....................................................................................11 Gambar 3. Proses Pendekatan Outsourcing ................................................................................12 Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 2 BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat pada era globalisasi sekarang ini harus didukung dengan penerapan sistem informasi yang baik. Sistem informasi yang baik adalah suatu sistem terpadu atau kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, dan jaringaan komunikasi, untuk meyediakan informasi yang berguna dalam mendukung kegiatan operasional dan fungsi pengambilan keputusan dari sebuah organisasi. Sistem informasi dapat membantu segala jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis yang dijalankan, pengambilan keputusan manjerial, kerjasama kelompok kerja hingga dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam pasar yang dinamis. Sehingga sistem informasi menjadi salah satu bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis dilingkungan global yang dinamis saat ini. Permasalahan dan tantangan yang akan selalu dihadapi oleh perusahaan dalam pengembangan sebuah sistem informasi terletak pada siapa atau pihak mana yang akan melaksanakan proses pengembangan tersebut. Keputusan untuk meyerahkan pengembangan sistem informasi harus didasarkan pada sumberdaya modal perusahaan, kemampuan sumberdaya manusia perusahan, teknologi perusahaan yang memadai dan kebutuhan operasional perusahaan. Pemilihan pelaku yang dapat menangani pengembangan sistem informasi perusahaan adalah pihak insourcing dan outsourcing. Perusahan dapat menyerahkan pengembangan sistem informasinya pada pihak internal atau insourcing, dimana perusahaan merancang atau membuat sendiri sistem informasi yang dibutuhkan dan menentukan pelaksana sistem informasi menjadi alternatif selanjutnya. Apabila perusahan belum sanggup melakukan pengembangan sistem informasinya sendiri, maka perusahaan dapat membeli paket sistem informasi yang sudah jadi atau juga dapat berupa permintaan terhadap pihak ketiga untuk melaksanakan proses pengembangan sistem informasi termasuk pelaksana sistem informasi. Pihak perusahaan menyerahkan tugas pengembangan dan pelaksanaan serta maintanance sistem informasi kepada pihak ketiga outsourcing. Keputusan perusahaan melakukan insourcing atau outsourcing menjadi suatu penggerak proses pengembangan strategi bisnis. Keputusan untuk melakukan insourcing atau outsourcing seringkali ditandai dengan adanya siklus pengembangan produk baru. Karena Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 3 produk, pelayanan, perakitan sub-assemblies atau komponen-komponen yang belum dirancang, dikarenakan minimnya informasi yang tersedia untuk menuntun pengambilan keputusan terhadap sumberdaya. Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pengembangan sistem informasi secara outsourcing dibandingkan dengan cara insourcing. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Manajemen Raymond McLeod 1996, medefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna user. Dengan informasi tersebut, pengguna dapat mengetahui tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, sekarang, dan dugaan kejadian di masa yang akan datang. Informasi dapat disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus atau simulasi matematik. Sistem informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber daya yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya. Lebih jauh yang meliputi sumber daya meliputi manusia, hardware, software, data dan jaringan yang terdapat di dalamnya O’Brien, 2005. Gambar 1. Komponen Vital Sistem Informasi Raymond McLeod 1996, mengemukakan bahwa sistem informasi manajemen adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah. Sedangkan menurut D. D. Astuti 2012, Sistem Informasi Manajemen adalah pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberikan eksekutif bantuan informasi yang tepat yang memberikan kemudahan bagi proses manajemen. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 5 Adapun tujuan umum SIM, yaitu  Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.  Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.  Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.  Menyediakan informasi yang efektif dan efisien terkait hal-hal yang bisa membantu percepatan tanpa meninggalkan keakuratan, sehingga bisa meningkatkan nilai jual perusahaan dan memenangkan persaingan di pasar. Peranan Sistem Informasi Sistem informasi sangat berperan dalam memadukan semua unsur-unsur yang saling berhubungan sehingga sistem informasi tersebut harus dipandang sebagai suatu sistem tunggal, akan tetapi cukup kompleks sehingga perlu diuraikan menjadi subsistem-subsistem untuk perencanaan dan pengendalian pengembangannya serta untuk mengendalikan operasinya. Menguraikan informasi menjadi subsistem-subsistem yang lebih kecil penting sekali karena hal ini memungkinkan dilaksanannya penguraian lebih lanjut setiap subsistem diuraikan dan dirancang secara cermat sehingga sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan untuk itu, dan dapat berhubungan dengan tepat, maka bagian-bagian akan sesuai dan bekerja sama sepenuhnya D. D. Astuti, 2012. Kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi ditentukan oleh level manajemen dan pihak non-manajemen yang akan menggunakan informasi. Oleh karena itu, sistem informasi yang dibangun atau dipakai dalam sebuah organisasi perlu mengakomodasi kebutuhan pemakai berdasarkan level manajemen. Pada tingkat manajerial yang lebih tinggi, yaitu tingkat perencanaan strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Sebuah sistem informasi dimana teknologi informasi merupakan bagian didalamnya memungkinkan suatu perusahaan untuk mengintegrasikan seluruh kebutuhannya kemudian diproses lebih lanjut dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan sehingga menghasilkan sebuah keluaran output yang sangat mendukung baik kegiatan operasional maupun kegiatan manajerial perusahaan tersebut M. A. Indrasari, 2010. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 6 Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis O’Brien, 2005, yaitu 1. Mendukung proses bisnis dan operasional. 2. Mendukung pengambilan keputusan. 3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem informasi dan teknologi menjadi komponen yang sangat penting dalam keberhasilan suatu perusahaan baik bergerak di bidang bisnis maupun non bisnis. Lebih jauh lagi, saat ini sistem informasi berbasis internet yang penggunaannya semakin luas dan canggih dalam hal kecepatan, ketepatan dan up-to-date dalam menyajikan informasi. Insourcing Insourcing adalah praktek bisnis di mana pekerjaan yang seharusnya dikontrakkan dilakukan sendiri oleh perusahaan Rouse, 2009. Insourcing seringkali meliputi mendatangkan spesialis untuk memenuhi kebutuhan sementara atau pelatihan karyawan yang ada untuk melakukan tugas-tugas yang seharusnya telah di-outsource. Insourcing merupakan suatu cara mengoptimalkan karyawan dalam perusahaan untuk dipekerjakan di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu sendiri dan difasilitasi oleh perusahaannya. Insourcing bisa dalam bentuk bekerja di luar perusahaan secara fulltime, fifty-fifty atau temporary. Kompensasi diterima dengan mengikuti pola tersebut. Artinya mereka akan dibayar secara penuh oleh perusahaan yang menggunakannya, atau sharing dengan perusahaan asalnya, atau perusahaan asal hanya menanggung selisih gaji http//www. Insourcing juga dapat didefinisikan sebagai transfer pekerjaan dari satu organisasi ke organisasi lain yang terdapat di dalam negara yang sama. Selain itu, insourcing dapat pula diartikan dengan suatu organisasi yang membangun fasilitas atau sentra bisnis baru yang mengkhususkan diri pada layanan atau produk tertentu Outsourcing Istilah outsourcing dari kata out dan source yang berarti sumber dari luar, merupakan pendekatan manajemen yang memberikan kewenangan pada sebuah agen luar pihak ketiga untuk bertanggung jawab terhadap proses atau jasa yang sebelumnya dilakukan oleh perusahaan. Menurut O’Brien dan Marakas 2006 istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 7 Sebutan berbeda digunakan oleh Harland et al. 2005 yakni outsourcer dan outsourcee. Outsourcer menunjuk pada perusahaan yang mempunyai wewenang dalam bisnis tersebut, dan outsourcer merupakan perusahaan yang diberi wewenang mengelolanya. Sedangkan menurut Indrajit dan Djokopranoto 2003, definisi outsourcing adalah penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang professional dan bertaraf internasional. Sedangkan definisi lain menurut Pfannenstein dan Tsai 2004 yang dikutip oleh Diah 2008, outsourcing adalah memindahkan pekerjaan suatu perusahaan kepada pihak lain dalam waktu yang tertentu. Tipe Outsourcing Menurut Komang dan Agus 2008 tipe outsourcing dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Business Process Outsourcing dan Outsourcing Sumber Daya Manusia. 1. Business Process Outsourcing BPO, jika di Indonesia dikenal dengan pemborongan pekerjaan. Outsourcing jenis ini mengacu pada hasil akhir yang dikehendaki. Jika sebuah perusahaan manufaktur ingin mengalihkan penjualan produknya pada perusahaan lain, maka pembayaran kompensasinya berupa jumlah unit yang terjual. 2. Outsourcing Sumber Daya Manusia. Outsourcing ini mengacu pada kebutuhan penyediaan dan pengelolaan sumber daya manusia. Untuk contoh di atas, perusahaan manufaktur akan bekerja sama dengan perusahaan outsourcing vendor yang memberikan jasa penyediaan dan pengelolaan tenaga penjual. Kompensasi kepada vendor berupa management fee sesuai kesepakatan. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 8 BAB III PEMBAHASAN Pengembangan sistem informasi bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam penyimpanan informasi, mengurangi biaya dan menghemat waktu, meningkatkan pengendalian, mendorong pertumbuhan, meningkatkan produktifitas serta profitabilitas perusahaan. Pengembangan sistem ini sering terbentur oleh sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga harus dipilih pihak yang tepat dalam melaksanakannya. Pilihan tersebut harus dilihat dan disesuaikan dengan sumberdaya perusahaan dan kelebihan/kekurangan yang terdapat pada pihak pengembangan sistem informasi. Dibawah ini akan dipaparkan kelebihan dan kekurangan dari insourcing dan outsourcing. Kelebihan Dan Kekurangan Insourcing Dalam Sistem Informasi Organisasi biasanya memilih untuk melakukan insourcing dalam rangka mengurangi biaya tenaga kerja dan pajak. Organisasi yang tidak puas dengan outsourcing kemudian memilih insourcing sebagai penggantinya. Beberapa organisasi merasa bahwa dengan insourcing mereka dapat memiliki dukungan pelanggan yang lebih baik dan kontrol yang lebih baik atas pekerjaan mereka dari pada dengan mengoutsourcingnya Insourcing dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut 1. Kompetensi karyawan yang tidak optimal dimanfaatkan di dalam perusahaan. 2. Terjadinya perubahan yang mengakibatkan beberapa kompetensi tertentu tidak dibutuhkan lagi di dalam perusahaan. 3. Sebagai persiapan karyawan untuk menempuh karir baru di luar perusahaan. Kelebihan Insourcing Beberapa keuntungan dari pengelolaan SI dan TI dengan sistem insourcing http//www. antara lain 1. Perusahaan memiliki kendali yang besar terhadap SI/TI nya sendiri. 2. Mengurangi biaya tenaga kerja karena biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih kecil dari pada biaya yang dikeluarkan untuk pekerja outsource. 3. Menyalurkan pemanfaatan kompetensi perusahaan secara optimal. 4. Memiliki kemampuan untuk melihat keseluruhan proses pengembangan SI. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 9 5. Sistem Informasi yang dibuat dapat direncanakan secara terstruktur sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 6. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan maintenance terhadap SI karena proses pengembangannya dilakukan oleh internal perusahaan tersebut. 7. Lebih mudah dalam mengintegrasikan SI yang dikembangkan oleh perusahaan dengan sistem yang sudah ada. 8. Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dimodifikasi serta dikontrol keamanan aksesnya security acces. 9. Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif competitif advantage perusahaan dibandingkan pesaing. Kekurangan Insourcing Beberapa kelemahan dengan sistem insourcing, antara lain 1. Membutuhkan investasi yang tinggi karena biaya pembuatan sistem harganya sangat mahal. 2. Pengembangan SI dapat memakan waktu yang lama karena harus merancangnya dari awal. 3. Adanya communication gap antara IT specialist dan user. 4. Kesulitan dalam menyatakan kebutuhan users sehingga menyulitkan spesialis TI dalam memahaminya dan seringkali hal ini menyebabkan SI yang dibuat kurang memenuhi kebutuhan user. 5. Adanya resiko yang harus ditanggung sendiri oleh perusahaan jika terjadi masalah atau kesalahan dalam pendefinisian kebutuhan data dan informasi. 6. Kurangnya tenaga ahli expert di bidang SI/TI yang kompeten dan memiliki skill yang memadai yang dapat menyebabkan kesalahan/resiko yang harus ditanggung sendiri oleh perusahaan. 7. Perusahaan belum tentu mampu melakukan adaptasi dengan perkembangan TI yang sangat pesat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang up to date. Kelebihan Dan Kekurangan Outsourcing Dalam Sistem Informasi Outsourcing adalah keputusan perusahaan untuk melimpahkan pengembangan sistem infomasi perusahaan kepada pihak ketiga atau pihak di luar organisasi yang memiliki spesialisai dan ahli dalam bidang sistem informasi. Adapun definisi outsourcing menurut Indrajit dan Djokopranoto 2003 adalah penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 10 dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang professional dan bertaraf internasional. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan outsourcing, antara lain 1. Menentukan pengembang yang ditunjuk untuk membangun sistem informasi dengan hatihati. Sebaiknya, pihak luar yang dipilih memang benar-benar telah berpengalaman 2. Menandatangani kontrak. Kontrak dimaksudkan sebagai pengikat tanggung jawab dan dapat dijadikan sebagai pegangan dalam melanjutkan atau menghentikan proyek jika terjadi masalah selama masa pengembangan 3. Merencanakan dan memonitor setiap langkah dalam pengembangan agar keberhasilan proyek benar-benar tercapai. Kontrol perlu diterapkan pada setiap aktivitas dengan maksud agar pemantauan dapat dilakukan dengan mudah 4. Menjaga komunikasi yang efektif antara personil dalam perusahaan dengan pihak pengembang dengan tujuan agar tidak terjadi konflik atau hambatan selama proyek berlangsung 5. Mengendalikan biaya dengan tepat dengan misalnya memperhatikan proporsi pembayaran berdasarkan persentasi tingkat penyelesaian proyek. Berikut ini merupakan gambar aliran perancangan sistem dengan menggunakan metode atau pendekatan outsourcing. Gambar 2. Diagram Sistem Outsourcing Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 11 Gambar 3. Proses Pendekatan Outsourcing Kelebihan Outsourcing Embleton dan Wright 1998, mengemukakan manfaat dari penerapan sistem outsourcing sebagai berikut 1. Penghematan biaya cost saving. Bisa terjadi karena vendor lebih fokus mengelola aktifitas yang dibutuhkan oleh outsourced. Rata-rata perusahaan merealisasikan 9 persen penghematan biaya dan 15 persen peningkatan kapasitas dan kualitas melalui outsourcing. 2. Penghematan waktu time saving. Lebih dari sepertiga 37 persen perusahaan yang disurvei menyatakan bahwa penghematan waktu merupakan pertimbangan utama. 3. Biaya tersembunyi hidden cost. Banyak organisasi mempunyai biaya tersembunyi yang tidak diketahui sampai dilakukannya strategi outsourcing. 4. Aktifitas inti core activity. Jika perusahaan ingin fokus pada aktifitas inti, maka pengurangan aktifitas yang lain untuk diserahkan kepada pihak luar merupakan pilihan yang harus diambil. 5. Pemasukan kas cash infusion. Karena ada aktifitas yang diserahkan pada pihak luar, maka akan ada fasilitas atau aset yang dijual, sehingga memberikan pemasukan uang kas. 6. Ketersediaan bakat talent availability. Outsourcing menyediakan akses untuk memperoleh sumberdaya yang berbakat yang tidak bisa disediakan perusahaan. 7. Rekayasa ulang re-engineering. Bekerjasama dengan vendor membuat manajer berkesempatan mengevaluasi proses bisnis mereka. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 12 8. Budaya korporat corporate culture. Vendor mungkin mempunyai budaya harmonis yang cocok dengan budaya perusahaan. Meskipun begitu untuk melakukan perubahan perlu diperhatikan timbulnya pergolakan yang mungkin terjadi. 9. Fleksibilitas yang lebih besar greater flexibility. Melalui kerjasama dengan vendor perusahaan lebih leluasa menerima permintaan pelanggan baik waktu maupun jumlah, dan mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki 10. Akuntabilitas accountability. Vendor komersial dibatasi oleh kontrak untuk menyediakan jasa pada tingkat tertentu yang disepakati, sementara departemen internal tidak selalu bisa dikendalikan pengeluarannya. 11. Akses terhadap spesialis lebih besar access to specialist. Keahlian, peralatan, tehnologi dan advis independen dapat diperoleh dari perusahaan outsourcing. 12. Produktivitas lebih tinggi greater productivity. Outsourcing jelas bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas karen beban dibagi dengan vendor. 13. Perbaikan kualitas quality improvement. Outsourcing bisa memperbaiki kualitas karena vendor adalah spesialis di bidangnya. 14. Jarak geografis geographical distance. Outsourcing bisa digunakan untuk mengatasi masalah jarak geografis. Kekurangan Outsourcing Kremic et al. 2006, juga menunjukkan beberapa resiko yang dihadapi bila menggunakan strategi outsourcing, yakni 1. Harapan penghematan biaya yang sering tidak terwujud. Dari seluruh klien, 50 persen menyatakan break-even, dan dalam beberapa kasus lebih mahal. 2. Perusahaan harus lebih hati-hati karena telah menyerahkan aktifitas pengendalian proses kepada vendor. 3. Sekali aktifitas dipercayakan kepada pihak luar, sulit dan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk kembali dipegang perusahaan. 4. Kontrak awal mungkin sangat kompetitif, namun dengan berjalannya waktu jika ketergantungan kepada vendor menjadi besar bisa menelan biaya yang lebih mahal. 5. Kemungkinan bisa merusak moral karyawan yang dimiliki. Aspek kemanusiaan ini sering diabaikan dalam outsourcing. Sementara untuk karyawan yang berbakat dan dibutuhkan pasar kerja akan mudah mencari tempat lain dan keluar dari perusahaan. 6. Waktu yang dibutuhkan untuk mengelola kontrak kemungkinan bisa lebih mahal. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 13 7. Kualitas barang dan jasa harus selalu dimonitor karena insentif kontraktor untuk menghemat biaya. 8. Vendor kemungkinan mempunyai klien yang banyak, sehingga tidak dapat memberikan prioritas kepada setiap klien. 9. Banyak vendor membutuhkan kontrak yang lama untuk menjamin penghasilan mereka. Oleh karena itu harus ada negosiasi untuk mengantisipasi perubahan pasar dan biaya. Dalam hal ini fleksibilitas membutuhkan biaya yang tinggi. 10. Perubahan tehnologi yang cepat jika tidak bisa diakses oleh vendor akan berdampak pada perusahaan 11. Menyerahkan aktifitas strategis kepada pihak lain dalam jangka panjang akan merugikan karena perusahaan kehilangan peluang pengembangan dari aktivitas tersebut. 12. Jika karena outsourcing mengakibatkan ketidak puasan karyawan sehingga banyak yang keluar, akan memberikan kesan yang tidak baik bagi perusahaan. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 14 BAB VI KESIMPULAN Pengembangan sistem informasi pada dasarnya bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam penyimpanan informasi, mengurangi biaya dan menghemat waktu, meningkatkan pengendalian, mendorong pertumbuhan, meningkatkan produktifitas serta profitabilitas perusahaan. Namun pengembangan sistem ini sering kali terbentur oleh masalah sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga harus dipilih pihak yang tepat dalam melaksanakannya. Dalam mengatasi masalah sumberdaya ini biasanya perusahaan menerapkan sistem insourcing atau outsourcing. Diantara insourcing dan outsourcing memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sehingga tidak bisa dikatakan mana yang lebih baik dan mana yang buruk, namun kebijakan memilih pendekatan itu tergantung pada situasi perusahaan. Namun secara umum, sistem outsourcing dapat menjadi solusi yang paling sering digunakan suatu perusahaan untuk mengembangkan sistem informasinya. Alasan utamanya karena dengan outsourcing perusahaan bisa memfokuskan diri pada kegiatan utamanya core business, perusahaan juga dapat melakukan penghematan biaya cost saving dan akses pada sumberdaya yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 15 DAFTAR PUSTAKA Astuti, D. D. 2012. Kegagalan Dan Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi. diakses pada tanggal 30 Januari 2014, 2138. Diah, 2008. Studi pada Information sharing dalam offshore IT outsourcing Studi kasus pada tiga perusahaan vendor IT di indonesia Embleton, and 1998. A practical guide to successful outsourcing. Empowerment in 394-106. Harland, Christine, Louise Knight, Richard Lamming, and Helen Walker. 2005. Outsourcing assessing the risks and benefits for organizations, sector and nations. International Journal of Operation & Production Management. 25 9 831-850. diakses pada tanggal 30 Januari 2014, 2106 diakses pada tanggal 30 Januari 2014, 2156. diakses pada tanggal 30 Januari 2014, 2235. Indrajit RE dan Djokopranoto R. 2003. Proses Bisnis Outsourcing. Jakarta Gramedia Widiasarana Indonesia. Indrasari, M. A. 2010. Kesuksesan Dan Kegagalan Implementasi Sistem Informasi Manajemen. diakses pada tanggal 30 Januari 2014, 2120. Kremic, Tibor; Oya Icmeli Tukel and Walter O. Rom. 2006. Outsourcing decision support a survey of benefits, risks, and decision factors. Supply Chain Management An International Journal. 11 6 467 – 482. McLeod. R. 1996. Sistem Informasi Manajemen; Studi Informasi Berbasis Komputer. Terjemahan. PT. Prenhalindo. O’Brien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12. Terjemahan Introduction to Information Systems, 12th Ed. Palupi W. editor, Dewi F. dan Deny A. K. penerjemah. Salemba Empat. Jakarta. O’Brien, dan Marakas, 2006. Introduction to Information Systems, 7th Ed., McGraw-Hill/Irwin. New York. Priambada, Komang dan Agus Eka Maharta 2008. Outsourcing Versus Serikat Pekerja? An Introduction to Outsourcing. Alihdaya Publishing. Jakarta. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 16 Rose, Margareth. 2009. diakses pada tanggal 30 Januari 2014, 2215. Sistem Informasi Manajemen, MB IPB E49, 2014 17 KelebihanGraphic User Interface (GUI) 1. Desain yang menarik. Dengan adanya mode grafis pada antarmuka GUI ini, bisa membuat pengguna menjadi lebih nyaman dan cenderung bisa mengubah perasaan pengguna ketika menggunakan tampilan GUI. Kamu pun bisa sesuka hati mengganti tampilan GUI yang kamu inginkan. 2. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen Dr. Ir. Arif Imam Suroso, CS. Disusun Oleh Arif Harmano 2015 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan teknologi informasi hari ini begitu masif dan cepat. Kemudahan-kemudahan yang di hasilkan dalam pengembangan teknologi informasi ini membuat seluruh proses yang tadinya berbelit-belit dan panjang dapat di pangkas dalam waktu yang relatif lebih TI dalam berbagai aspek kegiatan bisnis dapat dipahami karena sebagai sebuah teknologi yang menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat Wilkinson dan Cerullo,1997. Semua hal ini juga berlaku dalam melakukan transaksi perbankan, yang meliputi penyimpanan dana, proses pemindahan dana atau pun proses tarik tunai. Hampir setiap nasabah perbankan melakukan aktivitas perbankan mereka dengan menggunakan kemudahan yang disediakan oleh Bank, seperti pengambilan uang melalui ATM, layanan kartu debit, kartu kredit, atau yang lainnya. Bahkan nasabah seperti mememiliki cabang di tangan mereka sendiri. Penyediaan kemudahan dan layanan seperti itu secara tidak resmi memang menjadi seperti suatu keharusan bagi Bank yang berorientasi ritel dewasa ini. Bahkan nasabah yang bersifat korporasi ataupun nasabah institusi pemerintahan juga berorientasi pada kemudahan melakukan transaksi perbankan. Dalam memenuhi tuntutan' kemudahan tersebut yang diterjemahkan sebagai layanan kepada nasabahnya, tentunya Bank juga dituntut untuk mengutamakan faktor keamanan bertransaksi dengan menggunakan layanan tersebut. Salah satu faktor penting dalam memenuhi tuntutan pengamanan ini adalah dalam hal penyediaan teknologi kartu yang digunakan. Banyak kita temui bahwa penerapan sistem informasi yang dikembangkan oleh perusahaan atau perbankan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal bagi pengembangan bisnis atau kurang dapat mendukung perbaikan operasional perusahaan sebagaimana harapan awal dikembangkannya tehnologi informasi pada perusahaan tersebut, sementara biaya investasi untuk pengembangan tehnologi informasi telah dikeluarkan dengan budget yang sangat besar. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam penerapan tehnologi informasi pada suatu organisasi perusahaan. Tujuan dan Rumusan Masalah Tujuan dari penulisan makalah ini mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan atau kesuksesan dalam implementasi sistem informasi pada perbankan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999. Selain itu Sistem informasi Manajemen SIM adalah serangkaian sub sistem informasi yang terintergrasi dan mampu mentransformasi data, sehingga dapat menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi dan berdampak akhir pada meningkatkan produktivitas dari perusahaan. . Fungsi Sistem Informasi Sistem informasi seyogyanya mendukung strategi bisnis organisasi, proses bisnis, struktur dan budaya organisasi khususnya dalam lingkungan bisnis yang dinamis Silver,M., Markus and Cynthia 1995. Fungsi sistem informasi setidaknya mencakup a. Mendukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntasi, finance, manajemen operasi, pemasaran dan manajemen sumber daya manusia. b. Kontributor utama dalam mendukung efisiemsi kegiatan operasional, produktifitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada customer dan kepuasan customer. c. Sumber Informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan keputusan yangefektif d. Bagian yang penting dari upaya pengembangan produk dan jasa yang kompetitif sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam persaingan global. e. Bagian utama dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam menjalankan bisnis sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya yang prima. f. Kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang bagi jutaan pria dan wanita. Type Sistem Informasi Menurut O'Brien, terdapat beberapa tipe sistem informasi, yaitu 1. Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Operasional Operation Support System. a. Sistem Pengolahan Transaksi Transaction Processing System b. Sistem Pengendalian Proses Process Control System c. Sistem Otomatisasi Kantor Office Automation System 2. Sistem Informasi Pengambilan Keputusan Management Support System. a. Sistem Informasi Pelaporan Management Information System b. Sistem Penunjang Keputusan Decision Support System c. Sistem Informasi Eksekutif Executive Information System 3. Other Systems a. Expert systems b. Knowledge Management Systems c. Strategic Information Systems. Aspek Keprilakuan Behavioral Aspect dalam Penerapan Teknologi Informasi Menurut Bodnar dan Hopwood 1995 ada tiga hal yang berkaitan dengan penerapan TI berbasis komputer yaitu ; a Perangkat keras hardware; b Perangkat lunaksoftware c Pengguna brainware. Ketiganya elemen tersebut saling berinteraksidan dihubungkan dengan suatu perangkat masukan keluaran input-output media, yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Perangkat keras Hardware adalah media yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak atau software yaitu sistem dan aplikasi yang digunakan untuk memproses input untuk menjadi informasi, sedangkan pengguna brainware merupakan hal yang terpenting karena fungsinya sebagai, pengembang hardware dan software, serta sebagai operator input dan sekaligus penerima output sebagai pengguna sistem atau user. Pengguna sistem adalah manusia yang secara psikolog memiliki suatu prilaku tertentu yang melekat pada dirinya, sehinggaa spek keprilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna brainware TI menjadi penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalakan TI BAB III PEMBAHASAN Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada Perbankan Sistem informasi manajemen merupakan faktor utama yang sangat penting bagi perbankan, Sistem tehnologi informasi pada industri perbankan telah berkembang sangat pesat dimana penggunaan tehnologi informasi telah menyentuh seluruh aktivitas operasional dan bisnis di setiap lapisan jenjang pekerjaan. Bermacam-macam tehnologi informasi telah digunakan baik untuk mendukung operasional, pengembangan produk maupun untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial. Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Bidang Perbankan antara lain 1. Penunjang Operasional Core Banking Online Real Time. 2. Aplikasi Operasional Pembukaan Rekening. 3. Aplikasi pelaporan 4. ATM 5. Phone Banking 6. Internet Banking 7. SMS/m-Banking 8. E-Cash atau uang elektronik Dan masih banyak lagi aplikasi-aplikasi tehnologi informasi yang digunakan pada industri perbankan yang sangat kompleks sehingga dapat dikatakan industri perbankan adalah merupakan industri yang disetiap aktivitasnya menggunakan basis sistem informasi tehnologi. Tetapi hal yang perlu diperhatikan bahwa penggunaan tehnologi informasi yang bermacam-macam sesuai fungsi dan penggunaannya pada industri perbankan tidak jarang merupakan tehnologi informasi yang tidak atau kurang terintregasi satu sama lain yang menyebabkan kurang optimalnya penerapan tehnologi informasi tersebut karena masing-masing aplikasi menggunakan basis tehnologi informasi yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Seperti telah dijelaskan pada sebelumnya bahwa Teknologi informasi berperan sebagai alat yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi dan berdampak akhir pada meningkatkan produktivitas dari perusahaan. Selain itu Faktor manusia akan sangat menentukan kebaikan dan kegunaan teknologi tersebut. Untuk itu, pengembangan sistem informasi membutuhkan suatu teknik dan perencanaan yang baik agar sistem yang dikembangkan tersebut dapat berjalan dan berfungsi secara efektif dan efisien serta tidak mengalami kegagalan. Terdapat beberapa faktor penentu kegagalan dan keberhasilan dari implementasi sistem informasi di suatu perusahaan O'Brien, 2005. 1. Keterlibatan End User Tidak jarang tehnologi informasi yang digunakan tidak sesuai dengan proses bisnis yang terjadi dilapangan sehingga tehnologi informasi kurang bermanfaat. Dikarenakan kurangnya peran aktif dari user atau pengguna yang kurang efekltif. 2. Dukungan Manajemen Eksekutif Dukungan manajemen eksekutif merupakan faktor penting untuk proses keberhasilan dalam penerapan sistem tehnologi informasi yang akan digunakan oleh organisasi perusahaan karena akan berperengaruh kepada konsistensi penerapan tehnologi informasi tersebut, tidak jarang tehnologi informasi yang telah dikembangkan dengan biaya yang sangat besar dan menggunakan tehnologi paling mutahir sekalipun namun tidak dimanfaatkan dengan baik karena kurangnya dukungan manajemen eksetukitf dalam implementasinya dan beralih kepada tehnologi informasi yang lain. 3. Kejelasan Pernyataan Kebutuhan Antara penyedia jasa tehnologi informasi vendor dengan user perusahaan pengguna tidak tercapai titik temu dalam merumuskan tehnologi informasi yang tepat yang dapat digunakan oleh user perusahaan pengguna sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik operasional perusahaan pengguna tehnologi informasi tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidakjelasan dalam pernyataan kebutuhan akan tehnologi informasi seperti apakah yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga menyebabkan tehnologi informasi yang telah dibeli kurang dapat diaplikasikan secara optimal dalam mendukung operasional maupun bisnis perusahaan. Namun tidak jarang ketergantungan user perusahaan pengguna dalam implementasi tehnologi informasi kepada vendor sangat besar dan memerlukan biaya yang besar pula untuk penyempurnaan maupun pengembangannya agar tehnologi informasi tersebut benar-benar dapat digunakan secara optimal. 4. Perencanaan Yang Matang dan Tepat Perencanaan strategic yang matang dan tepat dalam penggunaan tehnologi informasi merupakan faktor yang sangat penting dalam implementasi sistem informasi tehnologi yang akan digunakan. Dengan demikian perusahaan akan dapat menentukan arah kebijakan tehnologi informasi yang tepat dalam rangka mendukung operasional, pengembangan bisnis maupun upaya memenangkan persaingan bisnis dan menciptakan competitif adventage dari penerapan tehnologi informasi tersebut. 5. Harapan yang Realistik Setiap organisasi perusahaan mengharapkan bahwa dalam penerapan sistem informasi tehnologi yang akan memberikan nilai tambah yang lebih baik dibandingkan sebelum digunakannya sistem informasi tehnologi, tidak jarang tehnologi informasi yang telah dibeli dengan biaya yang sangat besar kurang sesuai dengan harapan perusahaan dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, menunjang pengembangan bisnis maupun menciptakan kompetitif adventage bagi perusahaan. Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Penerapan Sistem Informasi Manajemen 1. Kurangnya Input dari End User 2. Tidak Lengkapnya Pernyataan Kebutuhan dan Spesifikasi serta Senantiasa Berubah-ubah 3. Kurangnya Dukungan Manajemen Eksekutif 4. Inkompentensi Tehnologi Kemudahan Penggunaan yang dipersepsikan Perceived ease ofuse Davis, 1989 mendefinisikan kemudahan penggunaan easeof use sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami. Menurut Goodwin 1987; Silver 1988; dalam 1992 ,intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna user dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan akan mengurangi uha baik waktu dan tenaga seseorang didalam mempelajari komputer. Perbandingan kemudahan tersebut memberikan indikasi bahwa orang yang menggunakan TI bekerja lebih mudah dibandingkan dengan orang yang bekerja tanpa menggunakan TI secara manual. Pengguna TI mempercayai bahwa TI yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya compartible sebagai karakteristik kemudahan penggunaan. 1989 memberikan beberapa indikator kemudahan penggunaan TI antara lain meliputi 1 Komputer sangat mudah dipelajari, 2 Komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna 3 Keterampilan pengguna bertambah dengan menggunakan komputer 4 Komputer sangat mudah untuk dioperasikan. Untuk variabel kemudahan pemakaian, Iqbaria 1994 juga telah menguji dalam studinya apakah penerimaan penggunaan mikro komputer dipengaruh ioleh kemudahan penggunaan yang diharapkan oleh sipengguna atau karena tekanan sosial. Temuan studi Iqbaria 1994 membuktikan bahwa TI digunakan bukan mutlak karena adanya tekanan sosial, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan TI bukan karena adanya unsur tekanan, tetapi karena memang mudah digunakan. Berdasarkan telaah teoritis dan hasil-hasil pengujin empiris diatas, dapat disimpulkan bahwa penerimaan penggunaan TI juga turut dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan TI, ini merupakan refleksi psikologis pengguna yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang dipahaminya dengan mudah. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Penggunaan sistem tehnologi informasi merupakan hal yang sangat penting dan mutlak dilakukan oleh setiap organisasi perusahaan terutama industri perbankan yang sarat dengan teknologi informasi dalam setiap aktivitas operasional maupun pengembangan bisnisnya. Budaya Perusahaan dan perilaku karyawan end user merupakan faktor yang penting dalam pengembangan dan implementasi sistem informasi terhnologi yang digunakan perusahaan, sebaik apapun tehnologi informasi yang digunakan apabila tidak diikut dengan perubahan budaya dan perilaku pada penggunanya maka teknologi informasi yang digunakan akan menjadi kurang bermanfaat. Persepsi para personil orang-orang yang terlibat dalam implementasi sistem akan berpengaruh pada akhir suatu sistem, apakah sistem itu berhasil atau tidak, dapat diterima atau tidak, bermanfaat atau tidak jika diterapkan. Pada penerapannya sistem informasi tehnologi harus dilakukan secara baik dan hati-hati dengan memperhatikan perencanaan yang matang dan tepat, budaya perusahaan, perilaku karyawan dalam penggunaan tehnologi dll sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi perusahaan pada industri perbankan. DAFTAR PUSTAKA O'Brien JA and George Marakas. 2009. Management Information System. Ninth Boston. Bodnar H George and Hopwood William. Accounting Information System, edisi bahasa Indonesia, oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M Tambunan, buku satuedisi keenam,PenerbitSalemba Empat, Jakarta. O'Brien, James A. 2005. Introduction to Information Northern Arizona. Trisnawati " Pertimbangan prilaku dan faktor penentu keberhasilanpengembang sistem informasi " Jurnal kajian bisnis, edisi September ,Yogyakarta " Technology Acceptance Model TAM dan Theory of Planned BehaviorTPB, aplikasinya dalam pengunaansoftware auditoleh Auditor", JurnalRiset Akuntansi Indonesia September 332-354. Yogyakarta
Terdapatbeberapa macam Arsitektur pada Sistem Informasi: 1. Sistem Informasi Tersentralisasi (Terpusat) Sentralisasi pengelolaan sistem TI berarti memiliki unit dalam sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengelola sistem TI di dalam suatu lokasi. Adapun Keuntungan dari Model Sistem Informasi ini, yaitu:
Database adalah pengelompokan logis dari data yang berisi satu set ruang tabel terkait dan ruang indeks. Biasanya, database berisi semua data yang terkait dengan satu aplikasi atau dengan sekelompok aplikasi terkait. Perkembangan penyimpanan data semakin besar setiap waktu sehingga diperlukan bantuan yang lebih praktis dan cepat seperti DBMS Database Management System. Lalu Sistem Manajemen Basis Data atau Database Management System DBMS itu sendiri mengacu pada solusi teknologi yang digunakan untuk mengoptimalkan dan mengelola penyimpanan dan pengambilan data dari basis data. DBMS menawarkan pendekatan sistematis untuk mengelola database melalui antarmuka untuk pengguna serta beban kerja yang mengakses database melalui aplikasi. Tanggung jawab manajemen untuk DBMS meliputi menyimpan informasi, menerapkan proses ke database, seperti akses dan modifikasi, membuat struktur penyimpanan yang lebih rapi, dll. Selain itu DBMS juga memfasilitasi operasi administratif tambahan seperti manajemen perubahan, pemulihan bencana, kepatuhan, dan pemantauan kinerja, antara lainnya. Mari simak penjelasan singkat serta kelebihan dan kekurangan DBMS jika Anda menggunakannya untuk mempermudah pekerjaan Anda. Daftar Isi1 Manfaat dan Kelebihan Menggunakan DBMS Database Management System Integritas data yang Keamanan Akses data lebih Dukungan pemulihan dan Membantu pengambilan keputusan yang lebih Modifikasi yang mudah2 Kekurangan DBMS Database Management System Kompleksitas dalam hal Adanya peningkatan Keandalan yang kurang Ukuran yang menyita tempat3 Contoh Penerapan DBMS Database Management System4 Tipe/Jenis DBMS Database Management System5 Kesimpulan dan Penutup Manfaat dan Kelebihan Menggunakan DBMS Database Management System Secara singkat, DBMS dicirikan sebagai kerangka kerja perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menunjukkan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke kumpulan data. DBMS memungkinkan pengguna akhir untuk membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus data yang diperlukan dalam kumpulan data. DBMS bekerja seperti lapisan antara program dan data. Sedangkan manfaat dan kelebihannya seperti Integritas data yang baik Integritas data berarti data konsisten dan akurat dalam database yang penting karena ada banyak database di DBMS. Semua database ini berisi data yang dapat dilihat oleh banyak pengguna. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa data konsisten dan benar di semua database untuk semua pengguna. Keamanan data Keamanan data adalah konsep penting dalam database. Hanya pengguna yang berwenang harus diizinkan untuk mengakses database dan identitas mereka harus diautentikasi menggunakan nama pengguna dan kata sandi. Pengguna yang tidak sah tidak boleh diizinkan mengakses database dalam keadaan apapun karena melanggar batasan integritas. DBMS menyediakan platform yang lebih baik untuk privasi data sehingga membantu perusahaan menawarkan keamanan data yang lebih baik. Akses data lebih cepat Sistem manajemen basis data membantu pengguna untuk menghasilkan jawaban dan permintaan masuk cepat atas pertanyaan yang membuat pengaksesan data menjadi akurat dan lebih cepat. Dukungan pemulihan dan cadangan DBMS secara otomatis menangani pemulihan dan pencadangan. Pengguna tidak perlu melakukan backup secara berkala karena hal ini ditangani oleh DBMS. Selain itu, juga mengembalikan database setelah kegagalan sistem atau crash untuk mencegah kondisi sebelumnya. Membantu pengambilan keputusan yang lebih baik Data yang dikelola dengan lebih baik dan akses data yang lebih baik memungkinkan untuk menghasilkan informasi dengan kualitas yang lebih baik, yang menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih baik. Kualitas informasi yang dihasilkan tergantung pada kualitas data yang mendasarinya. Kualitas data adalah pendekatan komprehensif untuk mempromosikan akurasi, validitas, dan ketepatan waktu data. Meskipun DBMS tidak menjamin kualitas data, DBMS menyediakan kerangka kerja untuk memfasilitasi inisiatif kualitas data, Modifikasi yang mudah Sistem dapat dimodifikasi dengan mudah menggunakan DBMS untuk menghasilkan perubahan dalam organisasi. Data baru dapat dimasukkan tanpa merusak data yang sudah ada. Selain itu, aplikasi dapat diisolasi berdasarkan bagaimana data dikontraskan dan disimpan dalam DBMS. Baca Juga Database Definisi/Pengertian dan Tipe/Jenisnya Kekurangan DBMS Database Management System Meskipun sistem database menghasilkan keuntungan yang cukup besar dibandingkan pendekatan manajemen data sebelumnya, sistem database memang mempunyai kekurangan nya tersendiri juga, sebagai contoh Kompleksitas dalam hal manajemen Sistem basis data berinteraksi dengan banyak teknologi berbeda dan memiliki dampak signifikan pada sumber daya dan budaya perusahaan. Maka perubahan yang diperkenalkan oleh adopsi sistem database harus dikelola dengan baik untuk memastikan bahwa mereka membantu memajukan tujuan perusahaan. Mengingat fakta bahwa sistem database menyimpan data perusahaan penting yang diakses dari berbagai sumber, masalah keamanan harus terus-menerus dinilai dan dievaluasi. Adanya peningkatan biaya Sistem basis data membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang canggih dan personel yang sangat terampil. Ini membuat biaya pemeliharaan perangkat keras, perangkat lunak, dan personel yang diperlukan untuk mengoperasikan dan mengelola sistem basis data bisa sangat besar. Keandalan yang kurang kuat Sistem manajemen basis data lebih rentan terhadap kegagalan karena struktur lengkapnya bergantung pada basis data. Kerusakan apa pun pada basis data dapat menghentikan fungsi semua program aplikasi. Bahkan jika salah satu komponen mulai tidak berfungsi, kesalahan ini akan menghentikan seluruh operasi. Ukuran yang menyita tempat Kompleksitas dan luasnya fungsionalitas membuat DBMS menjadi perangkat lunak yang sangat besar, menempati banyak megabyte ruang disk dan membutuhkan sejumlah besar memori untuk berjalan secara efisien. Baca Juga Database-as-a-service DBaaS Kelebihan dan Kekurangannya Contoh Penerapan DBMS Database Management System Fungsi DBMS termasuk katalog yang dapat diakses pengguna yang menerapkannya. Beberapa diantaranya seperti sistem manajemen perpustakaan, abstraksi dan independensi data, keamanan data, pencatatan dan audit aktivitas, dukungan untuk otorisasi akses, pemulihan data, dan penegakan batasan untuk memastikan data mengikuti aturan yang ditentukan. Beberapa contoh penggunaan DBMS adalah Sistem perpustakaan terkomputerisasi Mesin teller otomatis Sistem reservasi penerbangan Sistem inventaris suku cadang yang terkomputerisasi, dan lain sebagainya. Baca Juga Tutorial Cara Export dan Import Database MySQL di Website Tipe/Jenis DBMS Database Management System Basis data adalah kumpulan arsip elektronik yang dapat diproses untuk menghasilkan informasi yang berguna. Data yang dikumpulkan kemudian dapat diakses, dimodifikasi, dikelola, dikendalikan, dan diatur untuk melakukan berbagai operasi pemrosesan data. Biasanya, data akan diindeks di seluruh baris, kolom, dan tabel yang membuat pemrosesan beban kerja dan kueri data menjadi efisien. Beberapa jenis atau database meliputi Berorientasi pada objek Object-oriented Relasional Didistribusikan Hirarki Jaringan Network, dan lain-lain Seiring waktu, model untuk sistem manajemen basis data telah banyak berubah. Perubahan yang cukup signifikan ini adalah bagian penting untuk memahami cara kerja berbagai opsi DBMS. Jenis paling awal dari sistem manajemen basis data terutama terdiri dari model hierarki dan jaringan yang kini semakin berkembang dengan berbagai model dan tipe yang tentunya juga mempunyai tujuan berbeda pula. Baca Juga Tutorial Cara Memperbaiki Tabel di Database MySQL yang Corrupt Kesimpulan dan Penutup Database adalah bermacam-macam data yang terhubung yang menggambarkan situasi dunia nyata. Untuk mengatasi demand dalam penyimpanan data, maka sebuah sistem database diimplementasikan untuk dikembangkan dan diisi dengan informasi spesifik untuk fungsi tertentu. Sistem manajemen basis data yang dikenal sebagai DBMS adalah perangkat lunak yang memelihara dan mengambil data untuk pengguna sambil mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. Terdiri dari kumpulan aplikasi yang mengontrol database. DBMS menerima permintaan aplikasi dan mengarahkan sistem operasi untuk mengirimkan informasi yang diminta. Pengguna dapat mengembangkan database khusus mereka melalui sistem manajemen database DBMS. Adapun terminologi DBMS berkaitan dengan pengguna database serta program aplikasi lainnya yang pada dasarnya berfungsi sebagai antarmuka antara data dan program perangkat lunak atau software.

NamaAnggota :•Sheilla Dwiyanthi (191220016)•Enjel Lina Yanti (191220043)•Rezqika Anggita (191220019)•Jihan Laili (191220037)

PengertianSistem Pemerintahan Semipresidensial, Ciri, Kelebihan, Kekurangan dan Negara Yang Menganutnya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang Sistem Pemerintahan Semipresidensial. Yang meliputi pengertian, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan serta negara yang menganut dengan pembahasan lengkap dan mudah dipahami. 2VrH.
  • gyvsjb3zvt.pages.dev/361
  • gyvsjb3zvt.pages.dev/297
  • gyvsjb3zvt.pages.dev/433
  • gyvsjb3zvt.pages.dev/370
  • gyvsjb3zvt.pages.dev/434
  • gyvsjb3zvt.pages.dev/116
  • gyvsjb3zvt.pages.dev/437
  • gyvsjb3zvt.pages.dev/73
  • kelebihan dan kekurangan sistem informasi manajemen